
Internasional
Samsung Electronics Isyaratkan Laba Kuartal II-2018 Naik 5,2%
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
06 July 2018 14:09

Seoul, CNBC Indonesia - Raksasa telekomunikasi asal Korea Selatan (Korsel) Samsung Electronics pada hari Jumat (6/7/2018) mengisyaratkan laba operasional kuartal kedua naik 5,2% dari setahun sebelumnya, sehingga membuat estimasti para analis meleset.
Laba operasional diprediksi naik menjadi 14,8 triliun won (Rp 190,4 triliun) untuk periode April-Juni. Jumlah tersebut lebih tinggi daripada laba sebanyak 14,07 triliun won di periode yang sama tahun 2017, tetapi turun dari rekor 15.64 triliun won di kuartal sebelumnya.
Proyeksi tersebut muncul di konsensus pasar low end dengan rata-rata 15,3 triliun won.
"Sedikit mengecewakan," ujar Ko Gyeong-beom dari Yuanta Securities Korea kepada AFP. Dia berkata perusahaan sudah membukukan laba operasional yang melampaui prediksi selama beberapa kuartal.
Penjualan diestimasi akan berjumlah 58 triliun won, turun 4,9% dari 61 triliun won di tahun sebelumnya.
Para narasumber dari industri mengatakan penjualan ponsel pintar (smartphone) lesu di tengah meningkatnya kompetisi dari para pesaing, seraya ongkos pemasaran untuk produk ponsel baru juga naik sehingga menurunkan profitabilitas sektor tersebut.
Lemahnya harga LCD juga menjadi penyebab hasil yang mengecewakan ini, kata mereka.
(roy/roy) Next Article Kinerja Q1-2020 Emiten RI Bakal Ambles, Q2 Lebih Parah
Laba operasional diprediksi naik menjadi 14,8 triliun won (Rp 190,4 triliun) untuk periode April-Juni. Jumlah tersebut lebih tinggi daripada laba sebanyak 14,07 triliun won di periode yang sama tahun 2017, tetapi turun dari rekor 15.64 triliun won di kuartal sebelumnya.
Penjualan diestimasi akan berjumlah 58 triliun won, turun 4,9% dari 61 triliun won di tahun sebelumnya.
Para narasumber dari industri mengatakan penjualan ponsel pintar (smartphone) lesu di tengah meningkatnya kompetisi dari para pesaing, seraya ongkos pemasaran untuk produk ponsel baru juga naik sehingga menurunkan profitabilitas sektor tersebut.
Lemahnya harga LCD juga menjadi penyebab hasil yang mengecewakan ini, kata mereka.
(roy/roy) Next Article Kinerja Q1-2020 Emiten RI Bakal Ambles, Q2 Lebih Parah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular