Moody's Berikan Outlook Negatif Untuk Matahari Putra Prima
Monica Wareza, CNBC Indonesia
05 July 2018 11:21
Jakarta, CNBC Indonesia - Moody's Investors Service mengkonfirmasi corporating family rating (CFR) PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) turun ke B3 dengan outlook negatif. Moody's akan mereview ulang rating ini sembari memantah perkembangan bisnis perusahaan.
"Rating B3 merefleksikan likuiditas MPPA yang meningkat untuk menunjang opersional jangka pendek setelah perusahaan menyelesaikan rights issue senilai Rp 807 miliar," Maisam Hasnain, Analis Moody's.
Outlook peringkat negatif tersebut mencerminkan prediksi Moody's atas kinerja kredit perusahaan yang tidak akan meningkat hingga jangka waktu 9-12 bulan ke depan. Pasalnya perusahaan sedang melakukan transformasi strategis dengan memberikan diskon dan rasionalisasi cadangan.
Perusahaan baru saja memperoleh izin penerbitan saham baru pada 28 Juni lalu dengan target dana sebesar Rp 807 miliar yang akan digunakan untuk modal kerja. Rights issue ini direncanakan akan selesai sebelum 1 Agustus mendatang.
Adapun induk usaha sekaligus pemegang saham mayoritas perusahaan, Lippo Group akan bertindak sebagai standby buyer dan inderwriter dari aksi korporasi ini.
Moody's memperkirakan kondisi kas MPPA dan dana hasil rights issue ini tidak akan mencukupi untuk menutup utang yang mencapai Rp 1,24 triliun yang akan jatuh tempo mengingat kinerja operasional perusahaan yang melemah sepanjang 2017.
Hal tersebut tercermin dari kinerja kuartal pertama tahun ini perusahaan memperpanjang fasilitas pinjamannya sebesar Rp 250 miliar dari Bank CIMB Niaga hingga Desember 2019 dan pinjaman dari Bank of China (Hong Kong) yang juga diperpanjang hingga Januari 2019 dengan pokok pinjaman RP 300 miliar.
Perpanjangan waktu pinjaman tersebut dilakukan mengingat perusahaan memiliki kinerja ebitda yang negatif di 2017.
(hps) Next Article Kinerja Tertekan, Pemilik Gerai Hypermart Rugi Rp 335,85 M
"Rating B3 merefleksikan likuiditas MPPA yang meningkat untuk menunjang opersional jangka pendek setelah perusahaan menyelesaikan rights issue senilai Rp 807 miliar," Maisam Hasnain, Analis Moody's.
Outlook peringkat negatif tersebut mencerminkan prediksi Moody's atas kinerja kredit perusahaan yang tidak akan meningkat hingga jangka waktu 9-12 bulan ke depan. Pasalnya perusahaan sedang melakukan transformasi strategis dengan memberikan diskon dan rasionalisasi cadangan.
Adapun induk usaha sekaligus pemegang saham mayoritas perusahaan, Lippo Group akan bertindak sebagai standby buyer dan inderwriter dari aksi korporasi ini.
Moody's memperkirakan kondisi kas MPPA dan dana hasil rights issue ini tidak akan mencukupi untuk menutup utang yang mencapai Rp 1,24 triliun yang akan jatuh tempo mengingat kinerja operasional perusahaan yang melemah sepanjang 2017.
Hal tersebut tercermin dari kinerja kuartal pertama tahun ini perusahaan memperpanjang fasilitas pinjamannya sebesar Rp 250 miliar dari Bank CIMB Niaga hingga Desember 2019 dan pinjaman dari Bank of China (Hong Kong) yang juga diperpanjang hingga Januari 2019 dengan pokok pinjaman RP 300 miliar.
Perpanjangan waktu pinjaman tersebut dilakukan mengingat perusahaan memiliki kinerja ebitda yang negatif di 2017.
(hps) Next Article Kinerja Tertekan, Pemilik Gerai Hypermart Rugi Rp 335,85 M
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular