
Pasar Surat Utang Melempem, Saat Rupiah dan Saham Menguat
Irvin Avriano, CNBC Indonesia
04 July 2018 18:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar obligasi tetap terkoreksi hari ini ketika kurs rupiah dan pasar saham domestik positif jelang libur panjang pasar keuangan Amerika Serikat (AS) nanti malam.
Libur tersebut terkait dengan perayaan hari kemerdekaan Negeri Paman Sam dan membuat nilai mata uang Asia positif.
Data Reuters pantauan pukul 16:42 menunjukkan seluruh harga seri acuan (benchmark) menunjukkan koreksi harga yang beragam. Koreksi harga tersebut turut mendongkrak tingkat imbal hasil (yield) obligasi surat berharga negara (SBN).
Yield obligasi pemerintah seri FR0075 (acuan 20 tahun) naik 9 basis poin (bps) menjadi 8,23% dari posisi kemarin 8,24%. Kenaikan yield juga terjadi pada FR0065 (acuan 15 tahun) sebesar 4 bps menjadi 8,28%, yang berarti yield seri acuan terpanjang masih lebih rendah dari yield seri acuan 15 tahun.
Padahal, dalam kondisi normal semestinya yield surat utang bertenor panjang posisinya lebih tinggi dari yield surat utang yang bertenor lebih pendek. Kondisi anomali tersebut terjadi sejak Selasa.
Yield tenor 20 tahun yang lebih rendah daripada tenor seri menengah mengindikasikan optimisme investor pada ekspektasi jangka panjang makroekonomi Indonesia mulai berkurang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor
Libur tersebut terkait dengan perayaan hari kemerdekaan Negeri Paman Sam dan membuat nilai mata uang Asia positif.
Data Reuters pantauan pukul 16:42 menunjukkan seluruh harga seri acuan (benchmark) menunjukkan koreksi harga yang beragam. Koreksi harga tersebut turut mendongkrak tingkat imbal hasil (yield) obligasi surat berharga negara (SBN).
Padahal, dalam kondisi normal semestinya yield surat utang bertenor panjang posisinya lebih tinggi dari yield surat utang yang bertenor lebih pendek. Kondisi anomali tersebut terjadi sejak Selasa.
Yield tenor 20 tahun yang lebih rendah daripada tenor seri menengah mengindikasikan optimisme investor pada ekspektasi jangka panjang makroekonomi Indonesia mulai berkurang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor
Most Popular