Pandangan Para Analis Terkait Risiko Utang RI yang Terus Naik

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
04 July 2018 16:53
Premi risiko yang dikenakan saat penerbitan instrumen utang di Indonesia atau Credit Default Swap (CDS) kembali meningkat.
Foto: REUTERS/Murad Sezer/Illustration
Jakarta, CNBC Indonesia - Premi risiko yang dikenakan saat penerbitan instrumen utang di Indonesia atau Credit Default Swap (CDS) kembali meningkat.

Pada hari ini, Rabu (4/7/2017), CDS Indonesia untuk tenor 5 tahun berada di 138,44 basis poin. Sementara untuk tenor 10 tahun, hari ini berada di 214,28 basis poin.

Lantas, apa yang menjadi penyebab CDS Indonesia naik?

Kepala Ekonom Bank Central Asia David Sumual mengungkapkan, ada beberapa indikator dalam negeri yang bisa menjadi alasan di balik kenaikan CDS Indonesia sejak awal tahun.

Pertama, proyeksi Bank Indonesia (BI) terkait defisit transaksi berjalan (currenct account deficit) pada kuartal II-2018 yang diperkirakan berada di atas 2,5% dari produk domestik bruto (PDB).

"Ini jadi perhatian investor, karena kuartal I-2018 sudah naik 2,1% dari PDB," kata David saat berbincang dengan CNBC Indonesia, Rabu (4/7/2018).

Kedua, risiko cadangan devisa. Pelemahan rupiah dalam beberapa bulan terakhir mau tidak mau cadangan devisa tergerus karena digunakan untuk melakukan intervensi.

"CAD kita defisit, cadangan devisa turun untuk stabilisasi. Kalau kita impor, dan tidak ada dananya mau tidak mau kita harus pinjam," jelasnya.

Sementara yang ketiga, adalah risiko kurs rupiah. Ketika rupiah melemah, maka berinvestasi di Indonesia dianggap tidak menguntungkan karena investor tidak mendapatkan keuntungan dari selisih kurs.

Dalam kesempatan berbeda, Kepala Ekonom UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja menilai, kenaikan CDS masih relatif wajar lantaran peningkatan tersebut tidak hanya dialami oleh Indonesia, melainkan juga negara-negara berkembang.

"Karena emerging market sedang mengalami risiko. Ada ancaman perang dagang dan lain-lain. Jadi ini wajar saja," kata Enrico.

Hal senada disampaikan oleh Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardana yang menyebut CDS negara peers Indonesia memang meningkat sejak awal tahun.

"Posisi dolar yang menguat menjadi penyebab utamanya. CDS naik bukan hanya Indonesia saja, negara peers atau negara berkembang lain juga naik. Yang perlu dijaga adalah struktur fundamental Indonesia agar tetap sehat," kata Wisnu.

(dru) Next Article Ternyata Ini Penyebab Risiko Utang RI Terus Melonjak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular