Piala Dunia 2018

Inggris Taklukkan Musuh Terbesarnya: Adu Penalti

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 July 2018 09:51
Inggris Taklukkan Musuh Terbesarnya: Adu Penalti
Foto: REUTERS/Carl Recine
Jakarta, CNBC Indonesia - Piala Dunia 2018 telah menuntaskan babak 16 besar. Delapan tim sudah memastikan diri ke fase perempatfinal. 

Uruguay, Prancis, Brasil, Belgia, Swedia, Inggris, Rusia, dan Kroasia adalah delapan negara terbaik di Piala Dunia 2018. Mereka akan mulai bertarung di perempat final pada akhir pekan ini. 

Salah satu partai 16 besar yang menarik adalah Inggris kontra Kolombia dini hari tadi. Inggris lolos setelah melalui hadangan Kolombia meski harus sampai ke adu penalti. 

Akhirnya Inggris berhasil menaklukkan salah satu musuh terbesarnya. Bukan Jerman, bukan Brasil, bukan Argentina. Namun adu penalti. 

Tim Tiga Singa memang terkenal kurang beruntung di babak tos-tosan ini. Seringkali Inggris tersingkir dari turnamen besar gara-gara adu penalti. Di Piala Dunia 1990, 1998, dan 2006, Inggris pulang lebih dulu karena kalah di babak shootout ini. 

Dari tiga kali adu penalti di Piala Dunia, Inggris tidak pernah menang. Rasio kesuksesannya 0%. Rekor adu penalti terbaik di Piala Dunia dipegang oleh Jerman, di mana Tim Panser menang empat kali dari empat kesempatan. 

Tidak hanya di Piala Dunia, di Piala Eropa pun Inggris banyak sialnya kala memasuki adu penalti. Di Piala Eropa 1996, saat menjadi tuan rumah, Inggris tersingkir di semifinal oleh calon juara, Jerman, melalui adu penalti. Demikian pula di Euro 2004, Inggris harus mengakui keunggulan Portugal di babak perempatfinal. 

Lalu di Euro 2012, Inggris juga takluk dari Italia di babak perempatfinal yang harus ditentukan dengan adu penalti. Saat itu, Italia yang mengaburkan mimpi Steven Gerrard cs. 

Namun dini hari tadi, sang musuh besar telah ditaklukkan. Meski banyak penggemar Inggris yang sport jantung kala pertandingan harus diselesaikan lewat adu penalti, tetapi Harry Kane dan kolega ternyata berhasil mematahkan kutukan. 

Adu penalti kesannya gampang. Penyerang tinggal berhadapan dengan kiper tanpa hadangan apapun. Dalam sejarah Piala Dunia, dari 214 kali penalti yang masuk adalah 170. Kemungkinan bola masuk ke gawang nyaris 80%. 

Namun ternyata mengambil tendangan penalti tidak semudah yang dibayangkan. Faktor tekanan mental dan adrenalin yang mengalir deras kadang menjadi penghalang kesuksesan.  

Dalam mengambil penalti, penyerang juga harus cerdik menempatkan bola ke arah yang kira-kira membuat kiper mati angin. Meski rata-rata kecepatan sepakan penalti mencapai 112 kilometer/jam, tetapi jika kiper berhasil menebak arah bola maka itu menjadi sia-sia. 

Mengutip BBC, tendangan penalti sempurna adalah yang mengarah ke pojok kiri atau kanan atas gawang. Dalam 15 kali gelaran Piala Dunia, tidak ada kiper yang bisa menjangkau bola yang diarahkan ke daerah itu.  

Pemain yang terkenal doyan mengarahkan ke sudut atas gawang adalah Alan Shearer. Ironisnya, jagoan tendangan penalti ini berasal dari Inggris, negara yang agak sial saat kudu melalui adu penalti. Kebiasaan Shearer ini sekarang diwariskan kepada Kane. 

Namun, menendang ke sudut atas gawang bukan perkara mudah. Ada kemungkinan bola malah meluncur ke atas gawang atau membentur tiang.

Contoh yang paling terkenal adalah sepakan Roberto Baggio di final USA 1994. Mencoba mengarahkan bola ke sudut ideal, tendangan Si Kuncir malah melambung jauh ke atas gawang Brasil yang dijaga Claudio Taffarel. 

Sepakan jenis ini memang jaminan mutu, dengan tingkat kesuksesan lebih dari 90%. Namun perlu kecermatan tingkat tinggi yang melibatkan kecepatan tetapi tetap harus presisi. Bila dilakukan di bawah tekanan, rasanya akan tambah sulit lagi.  

Pemain sekelas Baggio saja bisa gagal. Kalau sudah begini, Dilan pun tidak bisa mengatakan "mengambil penalti pojok atas itu berat, biar aku saja". Niscaya kau pun akan merasa berat, Dilan.

TIM RISET CNBC INDONESIA



(aji/aji) Next Article Demi Rp 69,39 T, Negara Ini Ingin Jadi Tuan Rumah Piala Dunia

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular