
Hari Pertama Kuartal Ketiga, IHSG Diperkirakan Menguat
Monica Wareza, CNBC Indonesia
02 July 2018 08:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (2/7/2018), diperkirakan akan menguat seiring dengan pergerakan teknikal yang diperkirakan bullish dan investor yang mulai memanfaatkan pelemahan sebelumnya untuk kembali mencatatkan aksi beli.
Head of Research MNC Sekurits Edwin Sebayang mengatakan meski beberapa indikator seperti menguatnya indeks ETF EIDO, penguatan di indeks saham Amerika Serikat DJIA, serta naiknya harga komoditas energi seperti minyak, batu bara, dan logam, masih perlu dicermati beberapa faktor yang memengaruhi pergerakan indeks pada kuartal ketiga ini.
"Memasuki kuartal ketiga, tekanan terhadap IHSG belum akan berkurang terutama setelah Bank Indonesia menaikkan secara agresif 7DRR tentunya akan berdampak negatif pada GDP[gross domestic product/ produk domestik bruto]," kata Edwin, yang dikutip hari Senin.
Selain itu, perlu juga diantisipasi kenaikan harga bahan bakar, tekanan rupiah yang belum akan berhenti karena adanya bunga dan utang yang jatuh tempo, proyeksi suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) yang akan kembali naik, perang dagang, dan besarnya defisit neraca perdagangan Indonesia.
Sejalan dengan itu, Valbury Sekuritas Indonesia menilai IHSG masih akan rawan depresiasi karena masih terdapat beberapa sentimen negatif yang akan menekan perdagangan saham pekan ini.
Mega Capital Sekuritas juga menilai indeks bursa dalam negeri masih akan berfluktuasi dan menguat terbatas. Diperkirkan indeks hari bergerak di support 5.725 poin dan resisten di 5.885 poin.
(prm) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Head of Research MNC Sekurits Edwin Sebayang mengatakan meski beberapa indikator seperti menguatnya indeks ETF EIDO, penguatan di indeks saham Amerika Serikat DJIA, serta naiknya harga komoditas energi seperti minyak, batu bara, dan logam, masih perlu dicermati beberapa faktor yang memengaruhi pergerakan indeks pada kuartal ketiga ini.
"Memasuki kuartal ketiga, tekanan terhadap IHSG belum akan berkurang terutama setelah Bank Indonesia menaikkan secara agresif 7DRR tentunya akan berdampak negatif pada GDP[gross domestic product/ produk domestik bruto]," kata Edwin, yang dikutip hari Senin.
Sejalan dengan itu, Valbury Sekuritas Indonesia menilai IHSG masih akan rawan depresiasi karena masih terdapat beberapa sentimen negatif yang akan menekan perdagangan saham pekan ini.
Mega Capital Sekuritas juga menilai indeks bursa dalam negeri masih akan berfluktuasi dan menguat terbatas. Diperkirkan indeks hari bergerak di support 5.725 poin dan resisten di 5.885 poin.
(prm) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular