Dolar AS Dekati Rp 14.300, Investor Asing Masih Net Sell

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
28 June 2018 09:49
Terlepas dari penguatan IHSG, investor asing nyatanya masih membukukan jual bersih.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Terlepas dari penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), investor asing nyatanya masih membukukan jual bersih. Sampai dengan berita ini diturunkan, IHSG menguat tipis sebesar 0,07% ke level 5.791,43. Di sisi lain, investor asing membukukan jual bersih sebesar Rp 41,8 miliar.

Pelemahan rupiah nampak menjadi alasan utama investor asing melakukan aksi jual. Resmi diperdagangkan kembali selepas kemarin diliburkan, kini US$ dihargai Rp 14.255. Rupiah melemah hingga 0,58%. Bahkan, rupiah sempat mencapai titik terlemahnya di level Rp 14.270/dolar AS.

Dolar AS memang berada dalam posisi yang sangat perkasa. Pada perdagangan kemarin (27/6/2018), indeks dolar AS menguat hingga 0,64% ke level 95,628.

Ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan yang lebih agresif oleh The Federal Reserve/The Fed masih ampuh untuk mendorong penguatan greenback. Apalagi, the Fed kini bisa dibilang satu-satunya bank sentral di negara besar yang sudah terang-terangan bicara kenaikan bunga dan normalisasi kebijakan moneter.

Di Benua Biru, European Central Bank (ECB) sepertinya baru menaikkan suku bunga acuan pada kuartal III-2019. Kemudian, Bank of England (BoE) juga tengah terpecah konsentrasinya jelang pertemuan lanjutan untuk membahas keluarnya Inggris dari Uni Eropa. BoE tengah memastikan bahwa sektor keuangan Inggris siap untuk menghadapi Brexit. Oleh karena itu, pelaku pasar meragukan kenaikan suku bunga acuan oleh BoE pada Agustus mendatang.

Dari wilayah Asia, bank sentral China yakni People's Bank of China (PBoC) malah memutuskan untuk melemahkan nilai tukar yuan guna menjaga agar ekspor China tetap kompetitif di tengah-tengah perang dagang dengan AS.

Ketika dolar AS menguat dan rupiah melemah, berinvestasi dalam instrumen berbasis rupiah menjadi kurang menarik, lantaran ada potensi kerugian kurs yang harus ditanggung. Akibatnya, aksi jual dilakukan oleh investor asing.

5 besar saham yang dilepas investor asing adalah: PT Mayora Indah Tbk/MYOR (Rp 10,6 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 8,9 miliar), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 6,6 miliar), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 4,2 miliar), dan PT Gudang Garam Tbk/GGRM (Rp 2,9 miliar).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ank/roy) Next Article Analis : Net Sell Asing Hanya Bersifat Sementara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular