Piala Dunia 2018
Tim yang Diisi Sutradara dan Buruh Pabrik Ini Kejutkan Dunia
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 June 2018 12:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Islandia resmi tersingkir dari Piala Dunia 2018 setelah hanya mampu menduduki posisi juru kunci di Grup D. Namun, penampilan Islandia di Rusia 2018 tidak memalukan.
Dalam debutnya di Piala Dunia, Islandia mampu menahan Argentina 1-1. Di partai kedua, Islandia kalah 2-0 dari Nigeria sementara di laga pamungkas tim Eropa Utara harus mengakui keunggulan Kroasia 1-2.
Namun, di pertandingan kontra Kroasia, penampilan Islandia cukup impresif. Kroasia bahkan baru mampu mengamankan gol kemenangan jelang akhir pertandingan. Determinasi Islandia patut diacungi jempol.
Islandia mampu membukukan enam tembakan tepat ke gawang (shot on target) berbanding dua di kubu Kroasia. Sayang, dari dua shot on goal Kroasia semuanya berbuah gol.
Kalau melihat skuad Islandia, mungkin banyak di antara kita yang bakal geleng-geleng kepala. Pasalnya, tim yang berhasil lolos ke putaran final Piala Dunia ini sebagian bukan murni pesepakbola.
Paling mencolok adalah sang kiper sekaligus kapten, Hannes Halldorsson. Pria 34 tahun ini memang bermain di klub Liga Denmark, Randers FC. Namun, dia juga merupakan seorang sutradara profesional.
Halldorsson pernah bekerja di rumah produksi Sagafilm. Jika karir sepakbola Halldorson berakhir, Sagafilm berjanji untuk menampungnya kembali.
Kemudian ada Birkir Saevarsson, bek tangguh yang mampu membuat Lionel Messi mati angin. Pemain 33 tahun ini adalah andalan Islandia sejak Piala Eropa 2016. Saevarsson kini bermain untuk klub Valur di Liga Islandia.
Namun di luar jadwal sepakbola, Saevarsson bekerja di sebuah pabrik garam di kota Reykjavik. Salah satu pahlawan Islandia itu adalah pekerja kerah biru biasa seperti kebanyakan orang.
Saevarsson mengaku butuh pekerjaan rutin yang membuatnya selalu sibuk. Ini tidak bisa dialaminya di dunia sepakbola.
"Jujur saja, saya tidak bisa duduk diam. Itu membosankan dan saya bisa menjadi malas. Saya tidak mau menjadi malas jelang Piala Dunia," ujar Saevarsson, dikutip dari Independent.
Untuk membela tim nasional di Rusia 2018, Saevarsson harus mengajukan cuti di pabrik tempatnya bekerja. Oleh karena itu, Saevarsson menganggap Piala Dunia 2018 adalah liburan musim panas.
Tidak hanya pemainnya, sang pelatih, yaitu Heimir Hallgrimsson, pun ternyata seorang dokter gigi. Bahkan sampai sekarang dia masih membuka klinik sendiri.
"Saya masih punya klinik untuk membuat jari-jari saya tetap bekerja. Saya berusaha sebisa mungkin untuk tetap menjadi seorang dokter gigi. Pelatih lain mungkin bermain golf, saya menjadi dokter gigi. Anda tidak pernah tahu berapa lama karir di sepakbola, sehingga akan bagus jika memiliki profesi lain," jelasnya, mengutip Reuters hari Rabu (27/6/2018).
Siapa sangka kumpulan sutradara, buruh pabrik, dan dokter gigi ini adalah kekuatan baru di jagat sepakbola dunia. Kita semua patut berterima kasih kepada Islandia, yang memberikan motivasi bahwa di sepakbola semua bisa terjadi.
Bola itu bundar, termasuk jika yang menendangnya adalah seorang buruh pabrik...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/prm) Next Article Menghitung Peluang Rusia di Piala Dunia 2018
Dalam debutnya di Piala Dunia, Islandia mampu menahan Argentina 1-1. Di partai kedua, Islandia kalah 2-0 dari Nigeria sementara di laga pamungkas tim Eropa Utara harus mengakui keunggulan Kroasia 1-2.
Namun, di pertandingan kontra Kroasia, penampilan Islandia cukup impresif. Kroasia bahkan baru mampu mengamankan gol kemenangan jelang akhir pertandingan. Determinasi Islandia patut diacungi jempol.
Kalau melihat skuad Islandia, mungkin banyak di antara kita yang bakal geleng-geleng kepala. Pasalnya, tim yang berhasil lolos ke putaran final Piala Dunia ini sebagian bukan murni pesepakbola.
Paling mencolok adalah sang kiper sekaligus kapten, Hannes Halldorsson. Pria 34 tahun ini memang bermain di klub Liga Denmark, Randers FC. Namun, dia juga merupakan seorang sutradara profesional.
Halldorsson pernah bekerja di rumah produksi Sagafilm. Jika karir sepakbola Halldorson berakhir, Sagafilm berjanji untuk menampungnya kembali.
Kemudian ada Birkir Saevarsson, bek tangguh yang mampu membuat Lionel Messi mati angin. Pemain 33 tahun ini adalah andalan Islandia sejak Piala Eropa 2016. Saevarsson kini bermain untuk klub Valur di Liga Islandia.
Namun di luar jadwal sepakbola, Saevarsson bekerja di sebuah pabrik garam di kota Reykjavik. Salah satu pahlawan Islandia itu adalah pekerja kerah biru biasa seperti kebanyakan orang.
Saevarsson mengaku butuh pekerjaan rutin yang membuatnya selalu sibuk. Ini tidak bisa dialaminya di dunia sepakbola.
"Jujur saja, saya tidak bisa duduk diam. Itu membosankan dan saya bisa menjadi malas. Saya tidak mau menjadi malas jelang Piala Dunia," ujar Saevarsson, dikutip dari Independent.
Untuk membela tim nasional di Rusia 2018, Saevarsson harus mengajukan cuti di pabrik tempatnya bekerja. Oleh karena itu, Saevarsson menganggap Piala Dunia 2018 adalah liburan musim panas.
Tidak hanya pemainnya, sang pelatih, yaitu Heimir Hallgrimsson, pun ternyata seorang dokter gigi. Bahkan sampai sekarang dia masih membuka klinik sendiri.
"Saya masih punya klinik untuk membuat jari-jari saya tetap bekerja. Saya berusaha sebisa mungkin untuk tetap menjadi seorang dokter gigi. Pelatih lain mungkin bermain golf, saya menjadi dokter gigi. Anda tidak pernah tahu berapa lama karir di sepakbola, sehingga akan bagus jika memiliki profesi lain," jelasnya, mengutip Reuters hari Rabu (27/6/2018).
Siapa sangka kumpulan sutradara, buruh pabrik, dan dokter gigi ini adalah kekuatan baru di jagat sepakbola dunia. Kita semua patut berterima kasih kepada Islandia, yang memberikan motivasi bahwa di sepakbola semua bisa terjadi.
Bola itu bundar, termasuk jika yang menendangnya adalah seorang buruh pabrik...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/prm) Next Article Menghitung Peluang Rusia di Piala Dunia 2018
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular