
Penjualan Naik, Tapi Porsi Ekspor Indah Kiat Kuartal I Turun
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
27 June 2018 13:41

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) mencatatkan peningkatan penjualan neto produknya di sepanjang kuartal-I 2018 menjadi US$ 843,71 juta atau Rp 11,99 triliun. Jumlah tersebut naik 13,10% dibandingkan dengan kuartal-I 2017 sebesar US$ 745,97 juta.
Namun, kenaikan volume penjualan tidak sejalan dengan porsi penjualan ekspor perseroan yang tercatat turun menjadi 47% dari total nilai penjualan, dibandingkan periode yang sama 2017 dimana porsi nilai ekspor mencapai 50%.
Dari komposisi persentase tersebut, jumlah ekspor perseroan pada kuartal-I 2018 untuk kawasan Asia turun menjadi 71% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 78%. Sedangkan penjualan ekspor ke Eropa juga turun 2% menjadi 7% pada periode tersebut.
Sedangkan untuk komposisi penjualan produk, penjualan kertas industri dan lain-lain turun menjadi 33% dibandingkan kuartal-I 2018 sebesar 36%. Sedangkan komposisi penjualan kertas budaya naik menjadi 36% dan penjualan pulp masih sama dengan persentase 31% dari total penjualan pada periode tersebut.
Mengingat volume ekspor yang turun pada kuartal-I 2018 khususnya di kawasan Asia berseberangan dengan tingginya permintaan bubuk kertas (pulp) yang merupakan bahan baku untuk membuat tisu toilet.
Tingginya permintaan tersebut, didorong oleh pemerintah China pada tahun 2015 silam meluncurkan sebuah program bernama "toilet revolution" yang akan berlangsung selama 3 tahun lamanya. Di bawah program ini, pemerintahan China bertujuan untuk memperbaiki kualitas dari toilet-toilet di China guna menarik lebih banyak turis ke Negeri Panda.
Per akhir November 2018, dana sebanyak US$ 3,03 miliar dikabarkan telah disalurkan untuk membangun dan memperbaiki 68.000 toilet yang terletak di lokasi destinasi wisata di seluruh penjuru China. Salah satu fasilitas tambahan yang diberikan adalah penyediaan tisu toilet.
(hps) Next Article Indah Kiat Terbitkan MTN Lagi, Total Sudah Rp 4 T
Namun, kenaikan volume penjualan tidak sejalan dengan porsi penjualan ekspor perseroan yang tercatat turun menjadi 47% dari total nilai penjualan, dibandingkan periode yang sama 2017 dimana porsi nilai ekspor mencapai 50%.
Dari komposisi persentase tersebut, jumlah ekspor perseroan pada kuartal-I 2018 untuk kawasan Asia turun menjadi 71% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 78%. Sedangkan penjualan ekspor ke Eropa juga turun 2% menjadi 7% pada periode tersebut.
Mengingat volume ekspor yang turun pada kuartal-I 2018 khususnya di kawasan Asia berseberangan dengan tingginya permintaan bubuk kertas (pulp) yang merupakan bahan baku untuk membuat tisu toilet.
Tingginya permintaan tersebut, didorong oleh pemerintah China pada tahun 2015 silam meluncurkan sebuah program bernama "toilet revolution" yang akan berlangsung selama 3 tahun lamanya. Di bawah program ini, pemerintahan China bertujuan untuk memperbaiki kualitas dari toilet-toilet di China guna menarik lebih banyak turis ke Negeri Panda.
Per akhir November 2018, dana sebanyak US$ 3,03 miliar dikabarkan telah disalurkan untuk membangun dan memperbaiki 68.000 toilet yang terletak di lokasi destinasi wisata di seluruh penjuru China. Salah satu fasilitas tambahan yang diberikan adalah penyediaan tisu toilet.
(hps) Next Article Indah Kiat Terbitkan MTN Lagi, Total Sudah Rp 4 T
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular