
Kembangkan Bisnis Bus Listrik, BNBR Gabungkan Anak Usaha
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
26 June 2018 15:50

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) berencana untuk menambah bisnis baru di bidang bus bertenaga listrik melakukan kerjasama dengan perusahaan pengembang dan manufaktur baterai asal China BYD Auto.
Nantinya, pengembangan bisnis baru tersebut menjadikan anak usahanya di bidang manufaktur yaitu PT Bakrie Autoparts tergabung dengan unit usaha baru yang akan dibangun oleh perseroan dalam pengadaan bus tersebut.
Menurut perseroan, prospek bisnis penyediaan bus bertenaga listrik merupakan hal yang baru di Indonesia, sehingga diharapkan bisnis tersebut mampu bersaing dan unggul di pasar Indonesia.
"Nantinya PT Bakrie Autoparts akan digabung jadi satu usaha baru, kerjasama dengan China karena perusahaan tersebut yang paling unggul karena kami sudah tawarkan ke Jepang dan Eropa. Jadi baterai dan dinamo dari mereka kalua body bus kita di Indonesia masih bisa bikin ya," ujar Bobby Gafur Umar Direktur Utama BNBR di Bakrie Tower, Selasa (26/6/2018).
Namun, hingga saat ini pihaknya belum memperkirakan jumlah investasi yang disediakan dalam pengadaan bus listrik tersebut. Namun, untuk pembiayaan untuk penyediaan baterai hingga dinamo Bus Listrik tersebut diserahkan sepenuhnya oleh BYD Auto.
Untuk launching proyek tersebut, perseroan akan melakukan show case bus bertenaga listrik tersebut paling lambat pada akhir tahun 2018.
"Kami akan memulai program-program dengan kepala daerah dengan pengadaan bus listrik sebagai sarana transportasi baru usai Pilkada. Rencananya kami akan mulai memasukkan ke berbagai kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Semarang dan Palembang," tambah Bobby.
Selain itu, perseroan juga berencana untuk mengakuisisi kawasan industri kimia dengan luas lahan hingga 1.000 hektar dan berpotensi meningkatkan nilai aset perseroan hingga Rp 10 triliun.
Proyek terbaru lainnya yaitu, pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) tanjung Jati berkapasitas 660 megawatt (MW) di Cirebon Jawa Barat.
Untuk proyek tersebut, perseroan telah melakukan akuisisi tanah untuk pembangunan PLTU dan transmisinya diatas tanah seluas 230 hektar. Sedangkan nilai investasi untuk menggarap proyek tersebut mencapai US$ 6,2 miliar serta nilai konstruksi sebesar US$ 1,6 miliar.
"Kami sistemnya joint venture (JV) dengan YTL Jawa Energy BV anak usaha YTL Corporation Berhad. Financial closing diharapkan rampung pada akhir 2018, kami punya 20% kepemilikan disini dengan masa pembangunan 4 tahun," tambah Bobby.
Nantinya, pengembangan bisnis baru tersebut menjadikan anak usahanya di bidang manufaktur yaitu PT Bakrie Autoparts tergabung dengan unit usaha baru yang akan dibangun oleh perseroan dalam pengadaan bus tersebut.
Namun, hingga saat ini pihaknya belum memperkirakan jumlah investasi yang disediakan dalam pengadaan bus listrik tersebut. Namun, untuk pembiayaan untuk penyediaan baterai hingga dinamo Bus Listrik tersebut diserahkan sepenuhnya oleh BYD Auto.
Untuk launching proyek tersebut, perseroan akan melakukan show case bus bertenaga listrik tersebut paling lambat pada akhir tahun 2018.
"Kami akan memulai program-program dengan kepala daerah dengan pengadaan bus listrik sebagai sarana transportasi baru usai Pilkada. Rencananya kami akan mulai memasukkan ke berbagai kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Semarang dan Palembang," tambah Bobby.
Selain itu, perseroan juga berencana untuk mengakuisisi kawasan industri kimia dengan luas lahan hingga 1.000 hektar dan berpotensi meningkatkan nilai aset perseroan hingga Rp 10 triliun.
Proyek terbaru lainnya yaitu, pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) tanjung Jati berkapasitas 660 megawatt (MW) di Cirebon Jawa Barat.
Untuk proyek tersebut, perseroan telah melakukan akuisisi tanah untuk pembangunan PLTU dan transmisinya diatas tanah seluas 230 hektar. Sedangkan nilai investasi untuk menggarap proyek tersebut mencapai US$ 6,2 miliar serta nilai konstruksi sebesar US$ 1,6 miliar.
"Kami sistemnya joint venture (JV) dengan YTL Jawa Energy BV anak usaha YTL Corporation Berhad. Financial closing diharapkan rampung pada akhir 2018, kami punya 20% kepemilikan disini dengan masa pembangunan 4 tahun," tambah Bobby.
Next Page
Rencana IPO Anak Usaha
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular