Ulasan Teknikal
Membentuk Pola Doji, IHSG Berakhir Dengan Koreksi Tipis
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
22 June 2018 17:25
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jum'at (22/6/2018) terkonfirmasi bergerak variatif pada perdagangan akhir pekan ini, sebelum kemudian terkoreksi sangat tipis membentuk pola doji.
Indeks bursa saham nasional tersebut kemarin melemah 0,5 poin atau 0,01% ke level 5.821 setelah bergerak di antara 5.787-5.837. Pada sesi satu, IHSG dibuka merah hingga menyentuh 5.787 atau melemah 0,6%, tetapi pasar berbalik arah pada sesi kedua hingga menyentuh 5.837 atau menguat 0,26% sebelum kemudian surut.
Saham-saham sektor keuangan dan pertambangan menjadi sasaran beli sehingga keduanya menguat dan membantu kenaikan IHSG masing-masing sebesar 25 poin dan 2 poin.
Pelaku pasar membukukan transaksi senilai Rp 7,8 triliun dengan volume 8,2 miliar saham. Namun, investor asing masih mencatatkan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 806 miliar.
Penutupan IHSG hari ini membentuk pola doji atau dalam kondisi flat. Harga terlihat masih menjauhi garis rerata pergerakan 60 harinya (MA-60), 20 hari perdagangan (MA-20) dan 5 hari perdagangan (MA 5) pada indikator moving average (MA).
Level IHSG saat ini terlihat sudah priced in (menyerap faktor yang diantisipasi ke posisi sekarang) sentimen global seperti kenaikan suku bunga The Fed, pertemuan bank sentral Eropa (Euroepan Central Bank/ECB), dan perang dagang China versus Amerika Serikat (AS).
Saat ini investor masih menunggu pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, yang akan digelar pada Kamis, 28/06/2018.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article IHSG Keluar dari 5.800, Belum Aman Meski Sempat di Zona Hijau
Indeks bursa saham nasional tersebut kemarin melemah 0,5 poin atau 0,01% ke level 5.821 setelah bergerak di antara 5.787-5.837. Pada sesi satu, IHSG dibuka merah hingga menyentuh 5.787 atau melemah 0,6%, tetapi pasar berbalik arah pada sesi kedua hingga menyentuh 5.837 atau menguat 0,26% sebelum kemudian surut.
Saham-saham sektor keuangan dan pertambangan menjadi sasaran beli sehingga keduanya menguat dan membantu kenaikan IHSG masing-masing sebesar 25 poin dan 2 poin.
 Sumber: Reuters |
Level IHSG saat ini terlihat sudah priced in (menyerap faktor yang diantisipasi ke posisi sekarang) sentimen global seperti kenaikan suku bunga The Fed, pertemuan bank sentral Eropa (Euroepan Central Bank/ECB), dan perang dagang China versus Amerika Serikat (AS).
Saat ini investor masih menunggu pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, yang akan digelar pada Kamis, 28/06/2018.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article IHSG Keluar dari 5.800, Belum Aman Meski Sempat di Zona Hijau
Most Popular