
Rupiah Melemah 1,06%, Bank Jual Poundsterling Rp 18.700
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
21 June 2018 14:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Di hadapan euro, rupiah memang melemah tetapi tipis saja. Namun terhadap mata uang Eropa lainnya, poundsterling Inggris, rupiah lagi-lagi terdepresiasi lumayan tajam.
Pada Kamis (21/6/2018) pukul 14:18 WIB, GBP 1 ditransaksikan di Rp 18.540,93. Rupiah melemah 1,06%.
Berikut perkembangan nilai tukar poundsterling di sejumlah bank nasional:
Bank Sentral Inggris, Bank of England (BoE), akan menggelar pertemuan yang hasilnya diumumkan Jumat dini hari waktu Indonesia. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan BoE masih akan menahan suku bunga acuan di 0,5% dalam pertemuan tersebut.
Pasar memperkirakan kenaikan suku bunga acuan di Negeri Ratu Elizabeth baru akan terjadi pada Agustus. Meski begitu, suasana perekonomian Inggris terus membaik sehingga bukan tidak mungkin kenaikan suku bunga dieksekusi lebih cepat.
Salah satu indikatornya adalah pertumbuhan gaji. Pada periode Mei 2018, pertumbuhan gaji di Inggris tercatat 2,8% secara year-on-year (YoY). Konsensus pasar memperkirakan pertumbuhan gaji sepanjang 2018 adalah 2,9%.
Pertumbuhan gaji saat ini melebihi laju inflasi, yang berada di 2,4%. Artinya, pasar tenaga kerja Inggris membaik karena gaji yang diterima para pekerja tidak termakan oleh inflasi.
Perkembangan ini membuat investor masih memilih memegang poundsterling ketimbang rupiah. Seperti di hadapan mata uang lain, rupiah pun tidak berdaya di hadapan poundsterling.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lawan Poundsterling, Rupiah Terlemah Sejak Mei 2016
Pada Kamis (21/6/2018) pukul 14:18 WIB, GBP 1 ditransaksikan di Rp 18.540,93. Rupiah melemah 1,06%.
![]() |
Berikut perkembangan nilai tukar poundsterling di sejumlah bank nasional:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank BNI | Rp 18.320,00 | Rp 18.777,00 |
Bank BRI | Rp 18.431,66 | Rp 18.664,78 |
Bank BCA | Rp 18.309,40 | Rp 18.770,00 |
Bank Mandiri | Rp 18.223,00 | Rp 18.701,00 |
Bank Sentral Inggris, Bank of England (BoE), akan menggelar pertemuan yang hasilnya diumumkan Jumat dini hari waktu Indonesia. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan BoE masih akan menahan suku bunga acuan di 0,5% dalam pertemuan tersebut.
Pasar memperkirakan kenaikan suku bunga acuan di Negeri Ratu Elizabeth baru akan terjadi pada Agustus. Meski begitu, suasana perekonomian Inggris terus membaik sehingga bukan tidak mungkin kenaikan suku bunga dieksekusi lebih cepat.
Salah satu indikatornya adalah pertumbuhan gaji. Pada periode Mei 2018, pertumbuhan gaji di Inggris tercatat 2,8% secara year-on-year (YoY). Konsensus pasar memperkirakan pertumbuhan gaji sepanjang 2018 adalah 2,9%.
Pertumbuhan gaji saat ini melebihi laju inflasi, yang berada di 2,4%. Artinya, pasar tenaga kerja Inggris membaik karena gaji yang diterima para pekerja tidak termakan oleh inflasi.
Perkembangan ini membuat investor masih memilih memegang poundsterling ketimbang rupiah. Seperti di hadapan mata uang lain, rupiah pun tidak berdaya di hadapan poundsterling.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lawan Poundsterling, Rupiah Terlemah Sejak Mei 2016
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular