Perang Dagang Tak Berefek, Harga Batu Bara Terkoreksi

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
21 June 2018 13:59
Harga batu bara dunia melemah di kisaran 1% karena pasar menilai perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) tidak berpengaruh.
Foto: Istimewa
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga acuan batu bara dunia melemah di kisaran 1% pada perdagangan Kamis (21/06/2018) siang, karena pasar menilai perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) tidak akan banyak memengaruhi pasar batu bara dunia. 

Di pasar komoditas Eropa ICE, harga batu bara melemah US$1,43 per ton, atau 1,62%, ke US$ 86,83 per ton, sementara harga batu bara spot di Newcastle Australia melemah US$0,9 per ton atau 0,78% ke US$114,45 per ton. 

Pelemahan itu terjadi setelah sebelumnya di awal pekan harga batu bara di kedua pasar tersebut menguat, merespons ketegangan terkait perang dagang antara China dan AS yang notabene merupakan dua negara dengan perekonomian terbesar dunia. 

Membalas kebijakan tarif sepihak oleh presiden AS Donald Trump, China mengenakan tarif untuk produk impor senilai total US$50 miliar dari AS, termasuk di antaranya batu bara kokas-yang banyak dipakai di industri baja. 

Mengutip data Energy Information Administration (EIA), China pada tahun lalu mengimpor batu bara AS sebanyak 3,2 juta ton, atau hanya 3% dari total ekspor batu bara AS. Jikapun angka impor itu turun, AS bisa mencari pasar alternatif.

Sementara bagi China, kenaikan biaya pembelian batu bara AS tersebut tidak serta-merta memaksa mereka mencari pemasok baru karena faktor kualitas produk batu bara yang lebih tinggi dari batu bara thermal yang banyak diproduksi di Asia Tenggara.

Terlebih, pemerintah China masih tetap menjalankan rencana mereka untuk mengurangi polusi udara di negaranya, dengan beralih pada energi terbarukan dan energi fosil lain yang lebih bersih seperti gas.

Perkembangan tersebut membuat harga batu bara sedikit terkoreksi, meski Minerals Council of Australia merilis proyeksi bahwa impor batu bara thermal dari India diprediksi menguat ke 145 juta ton pada tahun ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Manuver Emiten saat Batu Bara Adem

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular