China Ngotot Lawan AS, Bursa Saham Asia Melemah

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
21 June 2018 12:07
Sempat dibuka bervariasi pada pagi hari tadi, bursa saham utama kawasan Asia meluncur ke zona merah sampai dengan siang hari ini.
Foto: REUTERS/Toru Hanai
Jakarta, CNBC Indonesia - Sempat dibuka bervariasi pada pagi hari tadi, bursa saham utama kawasan Asia meluncur ke zona merah sampai dengan siang hari ini: indeks Shanghai melemah 0,2%, indeks Hang Seng melemah 0,63%, indeks Strait Times melemah 0,25%, dan indeks Kospi melemah 0,51%.

Penyebabnya adalah kemungkinan penargetan perusahaan-perusahaan anggota indeks Dow Jones oleh China. Media milik pemerintah China The Global Times melaporkan pada hari ini bahwa jika Presiden AS Donald Trump tetap memperparah tensi dengan China di bidang perdagangan, China dapat membalasnya dengan menargetkan perusahaan-perusahaan anggota indeks Dow Jones, seperti dikutip dari CNBC International.

"Jika Trump terus memanaskan tensi (di bidang) perdagangan dengan China, kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa China akan menyerang balik dengan mengadopsi pendekatan garis keras menargetkan persusahaan-perusahaan anggota Dow Jones," tulis The Global Times.

Sebagai catatan, indeks Dow Jones merupakan salah satu indeks saham utama di AS yang beranggotakan 30 saham perusahaan-perusahaan terbuka besar yang bermarkas di AS.

Biasanya, perusahaan-perusahaan yang masuk dalam indeks bergengsi ini merupakan pemimpin di industri yang digelutinya. Setiap pergerakan indeks Dow Jones akan memberikan pengaruh bagi bursa saham lainnya di seluruh penjuru dunia.

Beberapa anggota dari indeks Dow Jones adalah Boeing, Apple, dan Nike. Indeks Dow Jones melemah 0,17% pada perdagangan kemarin (20/6/2018). Sepanjang tahun ini, indeks Dow Jones melemah 0,25%.

Bahkan, The Global Times memperingatkan adanya potensi aliran modal keluar dari AS menuju China.

"Beijing akan terus membuka pasar keuangan China untuk dunia, sebuah langkah yang dapat menarik aliran dana dari pasar saham AS seiring dengan investor global yang meningkatkan saham-saham asal China dalam portfolionya," tulis mereka.

"Hal tersebut dapat mendorong turun harga-harga saham di AS lebih lanjut."
(ank/ank) Next Article Perang Dagang AS-China Mereda, Bursa Saham Asia Menghijau

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular