Kenaikan Produksi di Depan Mata, Harga Minyak Turun Lagi

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
21 June 2018 09:50
Kenaikan Produksi di Depan Mata, Harga Minyak Turun Lagi
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia yang sempat rebound kini kembali terseret ke teritori negatif. Potensi bertambahnya pasokan yang kian di depan mata membuat harga si emas hitam terkoreksi. 

Pada Kamis (21/6/2018) pukul 09:40 WIB, harga minyak jenis brent turun 0,15%. Sementara light sweet turun tipis 0,02%. 

Reuters

Kemarin, harga minyak sempat naik karena penurunan cadangan di AS. American Petroleum Institute (API) melaporkan cadangan minyak Negeri Paman Sam selama sepekan yang berakhir 15 Juni adalah 430,6 juta barel.

Turun 3 juta barel dibandingkan pekan sebelumnya. Penurunan ini lebih dalam dibandingkan konsensus pasar yang memperkirakan turun 1,9 juta barel. 

AS saat ini menjadi salah satu produsen minyak terbesar dunia. US Energi Information Administration memperkirakan produksi minyak AS pada tahun ini rata-rata sebesar 10,72 juta barel/hari. Naik 1,37 juta barel/hari dibandingkan tahun sebelumnya. 

Oleh karena itu, pasokan minyak dari AS menjadi penting dalam pembentukan harga di pasar global. Kala pasokan dari AS turun, maka harga akan bergerak ke atas. 

Namun sentimen itu tidak bertahan lama karena hari ini harga kembali terkoreksi. Organisasi Negara-negara Eksportir Minyak (OPEC) akan melakukan pertemuan di Wina, Austria, pada akhir pekan ini. Pelaku pasar memperkirakan salah satu isu yang dibahas dalam pertemuan ini adalah rencana pengurangan pemotongan produksi. 

Sebagai informasi, sejak awal 2017 OPEC dan negara-negara produsen minyak non-OPEC sepakat untuk memotong produksi untuk mengatrol harga si emas hitam yang sempat jatuh ke level US$ 30/barel. Langkah ini terbukti ampuh dan mampu membuat harga minyak naik sampai lebih dari dua kali lipat. 

Namun kini sejumlah negara ingin kebijakan itu ditinjau ulang. Setelah Arab Saudi dan Rusia, kini giliran Iran yang bersuara. 

"Kepatuhan, atau harus saya katakan kepatuhan yang berlebihan, karena mencapai 150% dalam bulan-bulan terakhir. Rasanya tidak perlu sampai sebesar itu," ungkap Bijan Zanganeh, Menteri Perminyakan Iran, dalam wawancara dengan CNN. 

Ini membuat pasar semakin yakin pasokan minyak dunia akan bertambah. Tambahan pasokan tentu menyebabkan harga bergerak ke bawah.

TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular