
Dampak Kenaikan Bunga The Fed
OJK: Suku Bunga Tidak Naik Asalkan Perbankan Lebih Efisien
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
15 June 2018 18:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan kenaikan suku bunga The Fed di luar kendali Indonesia, namun dampak negatifnya masih bisa diminimalisir.
"Dampak negatif itu bukan berarti tidak ada positifnya. Ini tanda bawah ekonomi AS mulai bangkit, segi positifnya itu tentu akan banyak membutuhkan pasokan bahan baku dari Indonesia, sehingga ini potensi besar bagi kita untuk melakukan ekspor karena otomatis kebutuhannya meningkat," jelas Wimboh di kediamannya, Jumat (15/6/2018).
Bagi Wimboh, efisiensi adalah kunci agar biaya operasional perbankan bisa ditekan lebih minimal sehingga peluang untuk tidak meneruskan kenaikan suku bunga kepada nasabah juga semakin besar.
"Kenaikan suku bunga yang ada tak selalu 100% harus pass through ke nasabah selama kita bisa menjaga operasi kita lebih efisien," tegasnya.
(dob) Next Article Ekonomi Dunia Lesu, Bos OJK: Kita Tak Tahu di Mana Bottom-nya
"Dampak negatif itu bukan berarti tidak ada positifnya. Ini tanda bawah ekonomi AS mulai bangkit, segi positifnya itu tentu akan banyak membutuhkan pasokan bahan baku dari Indonesia, sehingga ini potensi besar bagi kita untuk melakukan ekspor karena otomatis kebutuhannya meningkat," jelas Wimboh di kediamannya, Jumat (15/6/2018).
Dia juga meyakini, perbankan tidak akan otomatis menaikan suku bunga kredit meskipun Bank Indonesia telah dua kali menaikan suku bunga acuan menjadi 4,75%.
"Itu tidak instan, repricing kredit juga ada waktunya, ada term of conditions bagi setiap kredit yang diberikan. Sumber dana juga sama, efeknya tak mesti langsung," ujarnya.
OJK berpesan agar dalam menaikkan suku bunganya,industri perbankan dapat melakukannya dengan sangat terukur. Sektor riil harus juga bisa mengantisipasi dan membuat dirinya immune terhadap berbagai dinamika yang ada.
"Yang kita lakukan terukur, semua respon terukur dan kita monitor terus. Kalau kita memiliki banyak likuiditas artinya kita punya banyak ruang untuk tidak naikkan suku bunga. Jadi itu pesan kami, toh kalau harus menaikkan sangat terukur," jelasnya.
"Itu tidak instan, repricing kredit juga ada waktunya, ada term of conditions bagi setiap kredit yang diberikan. Sumber dana juga sama, efeknya tak mesti langsung," ujarnya.
OJK berpesan agar dalam menaikkan suku bunganya,industri perbankan dapat melakukannya dengan sangat terukur. Sektor riil harus juga bisa mengantisipasi dan membuat dirinya immune terhadap berbagai dinamika yang ada.
"Yang kita lakukan terukur, semua respon terukur dan kita monitor terus. Kalau kita memiliki banyak likuiditas artinya kita punya banyak ruang untuk tidak naikkan suku bunga. Jadi itu pesan kami, toh kalau harus menaikkan sangat terukur," jelasnya.
(dob) Next Article Ekonomi Dunia Lesu, Bos OJK: Kita Tak Tahu di Mana Bottom-nya
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular