Sinyal Mixed dari The Fed Seret Wall Street ke Zona Merah

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 June 2018 05:40
Bursa saham Amerika Serikat (AS) terkoreksi pada perdagangan yang ditutup dini hari tadi waktu Indonesia.
Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) terkoreksi pada perdagangan yang ditutup dini hari tadi waktu Indonesia. Hal ini disebabkan perkiraan bahwa Bank Sentral AS, The Federal Reserve/The Fed, akan lebih agresif dalam menaikkan suku bunga acuan. 

Pada Kamis (14/6/2018), tiga indeks utama di Wall Street ditutup di zona merah. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,47%, S&P 500 melemah 0,4%, dan Nasdaq berkurang 0,05%. 

Koreksi yang terjadi di Wall Street agak terbatas setelah pelaku pasar menerima sinyal yang mixed dari The Fed. Dalam pertemuan hari ini, The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 1,75-2%.

Kenaikan ini sudah diperkirakan oleh pasar, terlihat dari probabilitas di CME Fedwatch yang sebelum rapat The Fed mencapai 96,3%. Memang hampir mustahil The Fed tidak menaikkan suku bunga acuan hari ini.
 

Namun di sisi lain, dot plot (proyeksi suku bunga dari masing-masing The Fed negara bagian) menunjukkan bahwa arah suku bunga acuan ke depan akan semakin tinggi. Kini, median di dot plot menunjukkan suku bunga acuan pada akhir tahun berada di 2,25-2,5%.

Dengan suku bunga yang sekarang, maka butuh dua kali kenaikan lagi untuk mencapainya.
 Artinya, The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga empat kali sepanjang 2018. Ini lebih dari perkiraan semula, yaitu tiga kali kenaikan. 

Kalau saja The Fed hanya menaikkan suku bunga, mungkin Wall Street masih bisa menguat karena hal itu sudah masuk hitungan alias priced in. Namun peluang empat kali kenaikan sepanjang 2018 yang semakin terbuka membuat pasar sedikit gugup. Hasilnya adalah Wall Street terkoreksi dalam rentang tipis. 

"Sekarang ekspektasinya empat kali sepanjang 2018 sementara konsensus pasar masih memperkirakan tiga kali. Ini menjadi sedikit kejutan," ujar Katie Nixon, Chief Investment Officer di Northern Trust Wealth Management yang berbasis di Chicago, seperti dikutip Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Siaga Satu! Wall Street Kayaknya Mau Jebol...

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular