Industri Telekomunikasi Rusia Dapat Berkah Piala Dunia 2018
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 June 2018 12:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Piala Dunia membawa berkah bagi perekonomian negara tuan rumah. Rusia, sang penyelenggara di 2018, sepertinya juga akan menikmati berkah yang serupa.
Ada beberapa sektor usaha yang akan menikmati keuntungan dari Piala Dunia, misalnya makanan-minuman, hotel dan restoran, transportasi, dan telekomunikasi.
Di era digital seperti sekarang, telekomunikasi menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Jika dulu orang panik ketika ketinggalan dompet, maka kini kepanikan terjadi kala tidak membawa ponsel.
Saat gelaran-gelaran tertentu, pemakaian perangkat telekomunikasi meningkat. Termasuk saat Piala Dunia. Tidak hanya untuk menelepon, peningkatan juga terjadi di sisi pemakaian data internet untuk mengirim pesan, aktif di media sosial, mengunggah atau mengunduh video, dan sebagainya.
Brasil pernah menikmati ini pada Piala Dunia 2014. Mengutip data Teleco dan Telebrasil, kala itu pendapatan industri telekomunikasi mencapai 235,8 miliar real (Rp 887,07 triliun). Naik 3,28% dibandingkan tahun sebelumnya.
Jumlah pelanggan/koneksi jasa telekomunikasi bergerak (mobile access) di Brasil pada 2014 tercatat 280,7 juta. Naik 3,54% dibandingkan tahun sebelumnya.
Begitu juga dengan Afrika Selatan, sang tuan rumah pada 2010. Pelanggan mobile access pada 2010 tercatat sebanyak 52,21 juta. Naik 5,18% dibandingkan tahun sebelumnya, mengutip data BMIT.
Rusia pun sepertinya akan menikmati dampak ini. Di Negeri Beruang Merah terdapat sembilan operator dengan 248,8 juta pelanggan. Artinya penetrasi telekomunikasi seluler di sana mencapai 173,38%.
Salah satu pertanda industri telekomunikasi Rusia bakal ketiban durian runtuh saat Piala Dunia 2018 datang dari kajian lembaga riset MKM Partners. Menurut mereka, Piala Dunia akan mengangkat penggunaan Twitter, salah satu platform media sosial paling aktif.
Rob Sanderson, Direktur Pelaksana MKM Partners, mengatakan pendapatan Twitter pada Piala Dunia 2018 kemungkinan lebih baik dibandingkan Brasil 2014. Salah satunya didorong oleh saluran olahraga Fox Sports yang akan melaporkan jalannya pertandingan di Rusia melalui linimasa mereka.
Tingginya akses Twitter berarti penggunaan data internet juga akan meningkat. Ini tentu menjadi berkah bagi industri telekomunikasi Rusia.
(aji/prm) Next Article Demi Rp 69,39 T, Negara Ini Ingin Jadi Tuan Rumah Piala Dunia
Ada beberapa sektor usaha yang akan menikmati keuntungan dari Piala Dunia, misalnya makanan-minuman, hotel dan restoran, transportasi, dan telekomunikasi.
Di era digital seperti sekarang, telekomunikasi menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Jika dulu orang panik ketika ketinggalan dompet, maka kini kepanikan terjadi kala tidak membawa ponsel.
Brasil pernah menikmati ini pada Piala Dunia 2014. Mengutip data Teleco dan Telebrasil, kala itu pendapatan industri telekomunikasi mencapai 235,8 miliar real (Rp 887,07 triliun). Naik 3,28% dibandingkan tahun sebelumnya.
Jumlah pelanggan/koneksi jasa telekomunikasi bergerak (mobile access) di Brasil pada 2014 tercatat 280,7 juta. Naik 3,54% dibandingkan tahun sebelumnya.
Begitu juga dengan Afrika Selatan, sang tuan rumah pada 2010. Pelanggan mobile access pada 2010 tercatat sebanyak 52,21 juta. Naik 5,18% dibandingkan tahun sebelumnya, mengutip data BMIT.
Rusia pun sepertinya akan menikmati dampak ini. Di Negeri Beruang Merah terdapat sembilan operator dengan 248,8 juta pelanggan. Artinya penetrasi telekomunikasi seluler di sana mencapai 173,38%.
Salah satu pertanda industri telekomunikasi Rusia bakal ketiban durian runtuh saat Piala Dunia 2018 datang dari kajian lembaga riset MKM Partners. Menurut mereka, Piala Dunia akan mengangkat penggunaan Twitter, salah satu platform media sosial paling aktif.
Rob Sanderson, Direktur Pelaksana MKM Partners, mengatakan pendapatan Twitter pada Piala Dunia 2018 kemungkinan lebih baik dibandingkan Brasil 2014. Salah satunya didorong oleh saluran olahraga Fox Sports yang akan melaporkan jalannya pertandingan di Rusia melalui linimasa mereka.
Tingginya akses Twitter berarti penggunaan data internet juga akan meningkat. Ini tentu menjadi berkah bagi industri telekomunikasi Rusia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/prm) Next Article Demi Rp 69,39 T, Negara Ini Ingin Jadi Tuan Rumah Piala Dunia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular