
Restrukturisasi Utang, TAXI Akan Jual Aset Non Produktif
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
08 June 2018 12:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingginya beban keuangan khususnya utang yang miliki PT Express Transindo Tbk (TAXI), membuat perseroan berencana untuk melakukan restrukturisasi utang dengan menjual aset-aset non produktif.
Sebelumnya, aset-aset non produktif berupa sebidang tanah dan armada taksi perseroan tersebut masuk dalam jaminan utang perseroan kepada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 444,5 miliar. Utang tersebut terdiri dari utang jangka pendek dan jangka panjang yang akan jatuh tempo pada tahun ini.
(roy) Next Article Operasional Tak Jelas, Bursa Pertanyakan Masa Depan Express
Sebelumnya, aset-aset non produktif berupa sebidang tanah dan armada taksi perseroan tersebut masuk dalam jaminan utang perseroan kepada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 444,5 miliar. Utang tersebut terdiri dari utang jangka pendek dan jangka panjang yang akan jatuh tempo pada tahun ini.
"Manajemen saat ini masih berusaha untuk menurunkan utang-utang yang ada jadi liabilitas kami itu punya utang bank dan bond (obligasi) yang besar. Kami sedang berusaha untuk menyelesaikan pinjaman dari bank dengan menjual aset tanah di Bekasi dan Tangerang," ujar Megawati Affan Direktur Perseroan di Ibis Hotel, Jumat (8/6/2018).
Selain menjual aset tanah, perseroan juga akan menjual sekitar 1.000 armada taksi yang nantinya digunakan untuk merstrukturisasi utang kepada BBCA.
Saat ini belum berencana untuk melakukan ekspansi ke wilayah baru untuk mengembangkan bisnis usaha. Hal tersebut dikarenakan perseroan masih terus berfokus untuk menyelesaikan utang-utang yang ada.
Jika dilihat berdasarkan laporan keuangan terakhir perseroan pada kuartal I-2018, total ekuitas perseroan sebesar Rp 137,5 miliar dan liabilitas sebesar Rp 1,79 triliun.
Sebelumnya pada kuartal I-2018 nilai rugi bersih naik menjadi Rp 108,88 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 58,53 miliar. Hal tersebut didorong oleh pendapatan yang turun 20,82% menjadi Rp 62 miliar dibandingkan kuartal-I 2017 sebesar Rp 78,32 miliar pada periode tersebut.
Saat ini belum berencana untuk melakukan ekspansi ke wilayah baru untuk mengembangkan bisnis usaha. Hal tersebut dikarenakan perseroan masih terus berfokus untuk menyelesaikan utang-utang yang ada.
Jika dilihat berdasarkan laporan keuangan terakhir perseroan pada kuartal I-2018, total ekuitas perseroan sebesar Rp 137,5 miliar dan liabilitas sebesar Rp 1,79 triliun.
Sebelumnya pada kuartal I-2018 nilai rugi bersih naik menjadi Rp 108,88 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 58,53 miliar. Hal tersebut didorong oleh pendapatan yang turun 20,82% menjadi Rp 62 miliar dibandingkan kuartal-I 2017 sebesar Rp 78,32 miliar pada periode tersebut.
(roy) Next Article Operasional Tak Jelas, Bursa Pertanyakan Masa Depan Express
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular