
Fokus Investor
BTPN Tambah Modal, BEI Panggil Pengelola Meikarta
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
08 June 2018 08:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Berbagai aksi koporasi oleh perusahaan-perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dilakukan kemarin, Kamis (7/6/2018). Beberapa aksi korporasi tersebut mulai dari penambahan modal hingga penjualan saham.
Berikut adalah aksi-aksi korporasi dari berbagai emiten dan sentimen pasar yang menjadi fokus investor kemarin dan telah dirangkum CNBC Indonesia, Jumat (8/6/2018).
1. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) Tingkatkan Modal Dasar
Para pemegang saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) setuju untuk meningkatkan modal dasar menjadi sebesar Rp 300 miliar dari sebelumnya Rp 150 miliar. Nilai nominal saham tetap sama, yakni Rp 20 per saham.
Dengan perubahan modal dasar tersebut, maka jumlah saham yang diterbitkan bertambah menjadi 15 miliar saham dari sebelumnya 7,5 miliar saham. Sementara itu, presentase jumlah saham dalam portepel ikut meningkat menjadi 61% dari sebelumnya 22%.
2. BEI Panggil Lippo untuk Klarifikasi Meikarta
Bursa Efek Indonesia (BEI) memanggil pihak Lippo Cikarang Tbk (LPCK) untuk mendapatkan klarifikasi dan penjelasan terkait informasi yang beredar mengenai proyek Meikarta.
Panggilan dari bursa ini direspons Lippo dengan mendatangkan Presiden Direktur Meikarta Ketut Budi Wijaya kemarin pagi.
"Rencananya dana dari IPO ini akan digunakan untuk menambah armada kendaraan perusahaan," kata Paulus di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/6).
4. Provident Agro Jual Saham di Langgam Inti Hibrindo
PT Provident Agro Tbk (PALM) resmi melepaskan kepemilikan atas PT Langgam Inti Hibrindo (LHI) l, sejak 5 Juni 2018 lalu.
Adapun, Langgam Inti Hibrindo merupakan anak usaha perseroan yang mempunyai lokasi perkebunan di Riau dan mulai beroperasi secara komersil pada 1988.
5. APLN Dapat Pinjaman Rp 1,3 Triliun
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) memperoleh fasilitas kredit sampai dengan Rp 1,3 triliun untuk pelunasan obligasi perusahaan yang akan jatuh tempo pada akhir bulan ini.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), penandatanganan pinjaman ini telah dilakukan perusahaan sebagai debitur dengan tiga bank, yakni Bank BNP Paribas Indonesia, Bank DBS Indonesia, dan Standart Chartered Bank.
(prm) Next Article Meikarta Kena PKPU Karena Tak Bayar Uang Jasa Keamanan
Berikut adalah aksi-aksi korporasi dari berbagai emiten dan sentimen pasar yang menjadi fokus investor kemarin dan telah dirangkum CNBC Indonesia, Jumat (8/6/2018).
1. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) Tingkatkan Modal Dasar
Para pemegang saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) setuju untuk meningkatkan modal dasar menjadi sebesar Rp 300 miliar dari sebelumnya Rp 150 miliar. Nilai nominal saham tetap sama, yakni Rp 20 per saham.
"Hal ini merupakan antisipasi kami dalam menghadapi tantangan perusahaan di masa mendatang. Kami melihat perusahaan ini akan terus bertumbuh dan berkembang sehingga perlu dilakukan penambahan modal dasar," kata Direktur BTPN Anika Faisal dalam keterangan persnya, Kamis (7/6/2018).
2. BEI Panggil Lippo untuk Klarifikasi Meikarta
Bursa Efek Indonesia (BEI) memanggil pihak Lippo Cikarang Tbk (LPCK) untuk mendapatkan klarifikasi dan penjelasan terkait informasi yang beredar mengenai proyek Meikarta.
Panggilan dari bursa ini direspons Lippo dengan mendatangkan Presiden Direktur Meikarta Ketut Budi Wijaya kemarin pagi.
Sebelumnya telah diberitakan bahwa pengembang mega proyek Meikarta, yakni PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), telah digugat pailit oleh vendornya, yakni PT Relys Trans Logistic dan PT Imperia Cipta Kreasi. Gugatan itu terkait Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang dengan nomor perkara 68/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN Jkt.Pst.
3. Satu Lagi Perusahaan Transportasi Melantai di Bursa
PT Batavia Prosperindo Trans bakal melepaskan saham ke publik dengan harga dikisaran Rp 100-Rp 150 per saham. Dalam penawaran umum saham perdana (initial public offering/ IPO) ini perusahaan melepas sebanyak 492,85 juta saham atau setara dengan 30% dari total saham yang ditempatkan dan disetor.
Direktur Utama Batavia Prosperindo Trans Paulus Handigdo mengatakan perusahaan menjalankan bisnis layanan penyewaan kendaraan, layanan jasa juru mudi, dan fleet management.
3. Satu Lagi Perusahaan Transportasi Melantai di Bursa
PT Batavia Prosperindo Trans bakal melepaskan saham ke publik dengan harga dikisaran Rp 100-Rp 150 per saham. Dalam penawaran umum saham perdana (initial public offering/ IPO) ini perusahaan melepas sebanyak 492,85 juta saham atau setara dengan 30% dari total saham yang ditempatkan dan disetor.
Direktur Utama Batavia Prosperindo Trans Paulus Handigdo mengatakan perusahaan menjalankan bisnis layanan penyewaan kendaraan, layanan jasa juru mudi, dan fleet management.
"Rencananya dana dari IPO ini akan digunakan untuk menambah armada kendaraan perusahaan," kata Paulus di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/6).
4. Provident Agro Jual Saham di Langgam Inti Hibrindo
PT Provident Agro Tbk (PALM) resmi melepaskan kepemilikan atas PT Langgam Inti Hibrindo (LHI) l, sejak 5 Juni 2018 lalu.
Perseroan sudah melakukan transaksi jual beli saham dan mendapatkan tambahan pendanaan sebesar Rp 52,83 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk memperkuat arus kas dan permodalan perusahaan.
Adapun, Langgam Inti Hibrindo merupakan anak usaha perseroan yang mempunyai lokasi perkebunan di Riau dan mulai beroperasi secara komersil pada 1988.
5. APLN Dapat Pinjaman Rp 1,3 Triliun
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) memperoleh fasilitas kredit sampai dengan Rp 1,3 triliun untuk pelunasan obligasi perusahaan yang akan jatuh tempo pada akhir bulan ini.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), penandatanganan pinjaman ini telah dilakukan perusahaan sebagai debitur dengan tiga bank, yakni Bank BNP Paribas Indonesia, Bank DBS Indonesia, dan Standart Chartered Bank.
Pinjaman ini memiliki jangka waktu sepanjang dua tahun dengan bunga floating sebesar Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) tenor 3 bulan ditambah margin 2,75% hingga 27 Juni 2019. Untuk periode berikutnya bunga dikenakan sebesar JIBOR 3 bulan ditambah 3,75%.
(prm) Next Article Meikarta Kena PKPU Karena Tak Bayar Uang Jasa Keamanan
Most Popular