Perusahaan Transportasi IPO, Jual Saham Rp 100-Rp 150/unit
Monica Wareza, CNBC Indonesia
07 June 2018 16:59
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Batavia Prosperindo Trans bakal melepaskan saham ke publik dengan harga dikisaran Rp 100-Rp 150 per saham. Dalam penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) ini perusahaan melepaskan sebanyak 492,85 juta saham atau setara dengan 30% dari total saham yang ditempatkan dan disetor.
Direktur Utama Batavia Prosperindo Trans Paulus Handigdo mengatakan perusahaan menjalankan bisnis layanan penyewaan kendaraan, layanan jasa juru mudi dan fleet management.
"Rencananya dana dari IPO ini akan digunakan untuk menambah armada kendaraan perusahaan," kata Paulus di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/6).
Dari IPO ini perusahaan akan memperoleh dana sebesar Rp 49,28 miliar hingga Rp 73,92 miliar. Nilai harga tersebut mencerminkan price to book value (PBV) sebesar 0,7 kali-1,1 kali.
Penggunaan dana tersebut dengan perincian 50% untuk penyelesaian angsuran utang sewa pembiayaan untuk periode Agustus-Desember 2018 atas pembelian armada kendaraan bermotor yang telah dilakukan kepada pihak ketiga. Separuhnya lagi akan digunakan untuk membayar uang muka dan angsuran atas penambahan armada kendaraan baru.
Saat ini perusahaan memiliki total armada kendaraan sebanyak 1.930 unit, hingga akhir tahun ini ditargetkan jumlah armadanya bisa meningkat hingga 2.500.
Pengguna jasa perusahaan saat ini paling banyak bergerak di bidang usaha consumer goods sebesar 40% dari total konsumennya. Kemudian juga berasal dari bisnis logistik dan di bidang keuangan seperti perbankan dan leasing.
Perusahaan masih beroperasi di enam kota, yakni Surabaya, Semarang, Bandung, Medan, Palembang dan Bekasi. Rencananya perusahaan akan melakukan ekspansi ke wilayah Balikpapan, Makassar dan Samarinda pada semester kedua ini.
(hps) Next Article RI Resesi Teknikal, 14 Perusahaan Siap IPO tapi Kelas "Teri"
Direktur Utama Batavia Prosperindo Trans Paulus Handigdo mengatakan perusahaan menjalankan bisnis layanan penyewaan kendaraan, layanan jasa juru mudi dan fleet management.
"Rencananya dana dari IPO ini akan digunakan untuk menambah armada kendaraan perusahaan," kata Paulus di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/6).
Penggunaan dana tersebut dengan perincian 50% untuk penyelesaian angsuran utang sewa pembiayaan untuk periode Agustus-Desember 2018 atas pembelian armada kendaraan bermotor yang telah dilakukan kepada pihak ketiga. Separuhnya lagi akan digunakan untuk membayar uang muka dan angsuran atas penambahan armada kendaraan baru.
Saat ini perusahaan memiliki total armada kendaraan sebanyak 1.930 unit, hingga akhir tahun ini ditargetkan jumlah armadanya bisa meningkat hingga 2.500.
Pengguna jasa perusahaan saat ini paling banyak bergerak di bidang usaha consumer goods sebesar 40% dari total konsumennya. Kemudian juga berasal dari bisnis logistik dan di bidang keuangan seperti perbankan dan leasing.
Perusahaan masih beroperasi di enam kota, yakni Surabaya, Semarang, Bandung, Medan, Palembang dan Bekasi. Rencananya perusahaan akan melakukan ekspansi ke wilayah Balikpapan, Makassar dan Samarinda pada semester kedua ini.
(hps) Next Article RI Resesi Teknikal, 14 Perusahaan Siap IPO tapi Kelas "Teri"
Most Popular