
Bank Makin Mantap Jual Yuan di Atas Rp 2.200
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
07 June 2018 10:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap yuan China bergerak melemah pada perdagangan pagi ini. Pelemahan ini didorong oleh aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan serta meredanya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Pada Kamis (7/6/2018), pukul 10.20 WIB, CNY 1 pada pasar spot ditransaksikan di Rp 2.167,49. Rupiah melemah 0,03% dibandingkan penutupan kemarin.
Pelemahan rupiah mendorong harga jual yuan di beberapa bank nasional kembali berada di atas Rp 2.200. Berikut perkembangan perdagangan yuan hingga pukul 10:20 WIB:
Sentimen negatif pelemahan rupiah pagi ini datang dari aksi jual bersih oleh investor asing. Hingga pukul 10:24 WIB, aliran dana asing yang keluar dari pasar saham mencapai RP 124,92 miliar.
Keluarnya dana investor asing bersamaan dengan sinyal pengetatan kebijakan moneter oleh Uni Eropa serta aliran dana yang mulai masuk ke AS. Sinyal pengetatan moneter oleh Bank Sentral Eropa, European Central Bank (ECB), mulai mengemuka seiring dengan komentar salah pejabat ECB, Peter Praet yang menyatakan perekonomian di kawasan tersebut mulai membaik.
Kondisi ini ditandai meningkatnya inflasi hingga mencapai 1,9% atau mendekati target yang ditetapkan yaitu 2%. Kenaikan ini membuat ECB mulai mempertimbangan pengurangan stimulus moneter sehingga mendorong aliran modal asing keluar dari negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Di sisi lain, meredanya tensi perang dagang antara AS dan China juga menjadi faktor penguat bagi yuan. Presiden AS Donald Trump dikabarkan telah bertemu dengan penasihat perdagangan Gedung Putih untuk membahas penawaran China yang ingin lebih banyak mengimpor produk Negeri Paman Sam.
Trump sudah diinformasikan mengenai tawaran dan China dan akan segera memberikan respons dalam waktu dekat. Untuk saat ini masih belum jelas apakah Washington akan menerima proposal dari China atau tidak.
Meski belum ada jawaban dari Gedung Putih, tetapi kabar bahwa Trump mulai mempertimbangkan tawaran dari China sudah cukup untuk memantik optimisme. Perkembangan positif ini pun tentu menjadi kabar baik mata uang yuan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lawan Yuan, Rupiah Telemah Sejak September 2015
Pada Kamis (7/6/2018), pukul 10.20 WIB, CNY 1 pada pasar spot ditransaksikan di Rp 2.167,49. Rupiah melemah 0,03% dibandingkan penutupan kemarin.
![]() |
Pelemahan rupiah mendorong harga jual yuan di beberapa bank nasional kembali berada di atas Rp 2.200. Berikut perkembangan perdagangan yuan hingga pukul 10:20 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 2.071,00 | Rp 2.225,00 |
Bank BRI | Rp 2.088,45 | Rp 2.247,93 |
Bank BCA | Rp 2.097,00 | Rp 2.229,00 |
Sentimen negatif pelemahan rupiah pagi ini datang dari aksi jual bersih oleh investor asing. Hingga pukul 10:24 WIB, aliran dana asing yang keluar dari pasar saham mencapai RP 124,92 miliar.
Kondisi ini ditandai meningkatnya inflasi hingga mencapai 1,9% atau mendekati target yang ditetapkan yaitu 2%. Kenaikan ini membuat ECB mulai mempertimbangan pengurangan stimulus moneter sehingga mendorong aliran modal asing keluar dari negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Di sisi lain, meredanya tensi perang dagang antara AS dan China juga menjadi faktor penguat bagi yuan. Presiden AS Donald Trump dikabarkan telah bertemu dengan penasihat perdagangan Gedung Putih untuk membahas penawaran China yang ingin lebih banyak mengimpor produk Negeri Paman Sam.
Trump sudah diinformasikan mengenai tawaran dan China dan akan segera memberikan respons dalam waktu dekat. Untuk saat ini masih belum jelas apakah Washington akan menerima proposal dari China atau tidak.
Meski belum ada jawaban dari Gedung Putih, tetapi kabar bahwa Trump mulai mempertimbangkan tawaran dari China sudah cukup untuk memantik optimisme. Perkembangan positif ini pun tentu menjadi kabar baik mata uang yuan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lawan Yuan, Rupiah Telemah Sejak September 2015
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular