
AS-China 'Gencatan Senjata', Yuan Menguat Lawan Rupiah
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
22 May 2018 10:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap yuan China bergerak melemah. Pelemahan ini didorong perkembangan kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang menjadi sentimen positif bagi yuan.
Pada Selasa (22/5/2018) pukul 10:20 WIB, CNY 1 dibanderol Rp 2.221,30. Rupiah bergerak melemah 0,03% dibandingkan dengan penutupan akhir pekan lalu.
Pelemahan rupiah mengakibatkan harga jual yuan di beberapa bank nasional menembus di atas Rp 2.300. Berikut perkembangan perdagangan yuan hingga pukul 10:20 WIB:
AS dan China akhirnya mencapai kesepakatan terkait perdagangan. Dalam pernyataan bersama, China menyatakan bahwa mereka akan secara signifikan meningkatkan pembelian barang dan jasa dari AS.
Ekspor AS ke China yang akan digenjot adalah produk pertanian dan energi. Selain itu, kedua negara juga menyepakati pentingnya meningkatkan perdagangan di sektor manufaktur dan jasa.
Di sisi lain, Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin menyebut bahwa perang dagang dengan China kini sedang ditangguhkan. Kedua negara disebutnya telah setuju untuk tidak menerapkan ancaman pengenaan bea masuk dan akan membicarakan lebih lanjut terkait kesepakatan perdagangan yang lebih luas.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lawan Yuan, Rupiah Telemah Sejak September 2015
Pada Selasa (22/5/2018) pukul 10:20 WIB, CNY 1 dibanderol Rp 2.221,30. Rupiah bergerak melemah 0,03% dibandingkan dengan penutupan akhir pekan lalu.
![]() |
Pelemahan rupiah mengakibatkan harga jual yuan di beberapa bank nasional menembus di atas Rp 2.300. Berikut perkembangan perdagangan yuan hingga pukul 10:20 WIB:
Bank | Harga Beli | Status | Harga Jual | Status |
Bank Mandiri | Rp 2.127,00 | Naik | Rp 2.282,00 | Naik |
Bank BRI | Rp 2.147,30 | Stagnan | Rp 2.307,84 | Stagnan |
Bank BTN | Rp 2.108,00 | Stagnan | Rp 2.333,00 | Stagnan |
Bank BCA | Rp 2.154,00 | Naik | Rp 2.285,00 | Naik |
AS dan China akhirnya mencapai kesepakatan terkait perdagangan. Dalam pernyataan bersama, China menyatakan bahwa mereka akan secara signifikan meningkatkan pembelian barang dan jasa dari AS.
Ekspor AS ke China yang akan digenjot adalah produk pertanian dan energi. Selain itu, kedua negara juga menyepakati pentingnya meningkatkan perdagangan di sektor manufaktur dan jasa.
Di sisi lain, Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin menyebut bahwa perang dagang dengan China kini sedang ditangguhkan. Kedua negara disebutnya telah setuju untuk tidak menerapkan ancaman pengenaan bea masuk dan akan membicarakan lebih lanjut terkait kesepakatan perdagangan yang lebih luas.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lawan Yuan, Rupiah Telemah Sejak September 2015
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular