
Rupiah Melemah, Poundsterling Nyaris Sentuh Rp 18.500
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 June 2018 13:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap poundsterling Inggris melemah tipis pada perdagangan siang ini. Penguatan sterling didorong oleh data positif di Negeri Ratu Elizabeth dan kesiapan bank sentral untuk menaikkan suku bunga.
Pada Selasa (5/6/2018) pukul 13:04 WIB, GBP 1 dihargai Rp 18.477,06. Rupiah melemah 0,09% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Poundsterling sedang menguat secara global. Di hadapan dolar Amerika Serikat pun mata uang ini terapresiasi meski tipis di 0,02%.
British Retail Consortium (BRC) mencatat penjualan ritel di Inggris pada Mei 2018 naik 4,1% secara year-on-year (YoY). Ini merupakan kenaikan tertinggi dalam lebih dari empat tahun.
Kemudian, Barclaycard menyebutkan belanja konsumen naik 5,1% YoY. Ini menjadi catatan terbaik dalam 13 bulan terakhir.
Oleh karena itu, pelaku pasar meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi Inggris yang kurang meyakinkan pada kuartal I-2018 hanya fenomena sementara. Pada kuartal I-2018, pertumbuhan ekonomi Inggris hanya 0,1%, terendah sejak 2012.
Dengan perkembangan ini, kembali terbuka kemungkinan bagi Bank Sentral Inggris (Bank of England/BoE) untuk menaikkan suku bunga acuan. Awalnya pasar memperkirakan BoE akan menaikkan suku bunga pada pertemuan Mei. Namun BoE memilih untuk mempertahankan suku bunga sambil memantau perkembangan ekonomi ke depan.
Silvanna Tenreyro, Anggota Dewan Gubernur BoE, menyatakan pengetatan moneter secara bertahap memang dibutuhkan selama tiga tahun ke depan. Ini memberi sinyal yang jelas bahwa BoE siap untuk menaikkan suku bunga jika dibutuhkan.
"Meski saya mengatakan kenaikan suku bunga memang diperlukan, pertanyaannya adalah kapan itu dilakukan? Namun pengetatan moneter secara gradual dibutuhkan dalam tiga tahun ke depan," kata Tenreyro, dikutip dari Reuters.
Perkembangan ini membuat sterling seakan mendapat bensin untuk melaju. Akhirnya mata uang ini mampu menguat terhadap berbagai mata uang dunia, termasuk rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lawan Poundsterling, Rupiah Terlemah Sejak Mei 2016
Pada Selasa (5/6/2018) pukul 13:04 WIB, GBP 1 dihargai Rp 18.477,06. Rupiah melemah 0,09% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
![]() |
Poundsterling sedang menguat secara global. Di hadapan dolar Amerika Serikat pun mata uang ini terapresiasi meski tipis di 0,02%.
Kemudian, Barclaycard menyebutkan belanja konsumen naik 5,1% YoY. Ini menjadi catatan terbaik dalam 13 bulan terakhir.
Oleh karena itu, pelaku pasar meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi Inggris yang kurang meyakinkan pada kuartal I-2018 hanya fenomena sementara. Pada kuartal I-2018, pertumbuhan ekonomi Inggris hanya 0,1%, terendah sejak 2012.
Dengan perkembangan ini, kembali terbuka kemungkinan bagi Bank Sentral Inggris (Bank of England/BoE) untuk menaikkan suku bunga acuan. Awalnya pasar memperkirakan BoE akan menaikkan suku bunga pada pertemuan Mei. Namun BoE memilih untuk mempertahankan suku bunga sambil memantau perkembangan ekonomi ke depan.
Silvanna Tenreyro, Anggota Dewan Gubernur BoE, menyatakan pengetatan moneter secara bertahap memang dibutuhkan selama tiga tahun ke depan. Ini memberi sinyal yang jelas bahwa BoE siap untuk menaikkan suku bunga jika dibutuhkan.
"Meski saya mengatakan kenaikan suku bunga memang diperlukan, pertanyaannya adalah kapan itu dilakukan? Namun pengetatan moneter secara gradual dibutuhkan dalam tiga tahun ke depan," kata Tenreyro, dikutip dari Reuters.
Perkembangan ini membuat sterling seakan mendapat bensin untuk melaju. Akhirnya mata uang ini mampu menguat terhadap berbagai mata uang dunia, termasuk rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lawan Poundsterling, Rupiah Terlemah Sejak Mei 2016
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular