
Bunga Acuan Naik, Bank Mandiri Turunkan Target Margin
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
04 June 2018 16:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Kartika Wirjoatmojo mengakui akan menurunkan target marjin bunga bersih (NIM) perusahaan yang saat ini di 5,8% menjadi sekitar 5,6%-5,7%.
Hal itu disebabkan, adanya kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI), namun tidak serta merta diikuti kenaikan suku bunga kredit oleh Bank Mandiri.
"Kenaikan suku bunga acuan kemarin kan tidak serta merta kami langsung sesuaikan dengan kenaikan suku bunga kredit kami, sehingga memang NIM akan mengecil," tutur Kartika kepada media saat dijumpai di Jakarta, Senin (4/6).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, untuk mengantisipasi agar NIM tidak terlalu tertekan, pihaknya akan melakukan penyesuaian dengan meningkatkan dana murah. Saat ini porsi dana murah (tabungan dan giro) perusahaan meningkat dari tahun ke tahun, sehingga meski bunga deposito naik tinggi, secara komposisi menurun dibandingkan dengan rasio dana murah.
"Jadi, biaya dana tidak naik terlalu tajam," tambah Kartika.
Bank Mandiri akan menjaga rasio dana murah di angka 68%, dan akan mendorong perolehan dana murah tidak hanya dari masyarakat, tetapi dari perdagangan, dan transaksi-transkasi pembayaran di instansi pemerintah seperti pembayaran pajak, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
"Kami arahnya dalam dua tahun ke depan rasio dana murah bisa 76%, jadi bisa mirip-mirip seperti BCA gitu ya," ungkap Ketua Umum Perhimpunan Bank Umum Nasional (Perbanas) ini.
Selain itu, Kartika pun tetap optimistis target-target pertumbuhan perusahaan masih akan tercapai sesuai harapan di akhir tahun. Sehingga, sampai saat ini ia belum akan melakukan revisi dari Rencana Bisnis Bank (RBB) perusahaan.
Strateginya, yakni dengan melakukan realokasi kredit dari sektor menengah ke korporasi, khususnya di sektor infrastruktur, batu bara, telekomunikasi, dan sawit.
"(Kredit) Korporasi jauh lebih cepat pertumbuhannya, karena infrastruktur, batu bara, telekomunikasi, dan sawit, cukup tinggi demand-nya di kuartal 1 ini. Sehingga, kami pindahkan target kredit kami ke situ," pungkas lulusan FEUI ini.
(roy) Next Article Suntik Anak Usaha, Bank Mandiri Siapkan Rp 2 Triliun
Hal itu disebabkan, adanya kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI), namun tidak serta merta diikuti kenaikan suku bunga kredit oleh Bank Mandiri.
"Kenaikan suku bunga acuan kemarin kan tidak serta merta kami langsung sesuaikan dengan kenaikan suku bunga kredit kami, sehingga memang NIM akan mengecil," tutur Kartika kepada media saat dijumpai di Jakarta, Senin (4/6).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, untuk mengantisipasi agar NIM tidak terlalu tertekan, pihaknya akan melakukan penyesuaian dengan meningkatkan dana murah. Saat ini porsi dana murah (tabungan dan giro) perusahaan meningkat dari tahun ke tahun, sehingga meski bunga deposito naik tinggi, secara komposisi menurun dibandingkan dengan rasio dana murah.
Bank Mandiri akan menjaga rasio dana murah di angka 68%, dan akan mendorong perolehan dana murah tidak hanya dari masyarakat, tetapi dari perdagangan, dan transaksi-transkasi pembayaran di instansi pemerintah seperti pembayaran pajak, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
"Kami arahnya dalam dua tahun ke depan rasio dana murah bisa 76%, jadi bisa mirip-mirip seperti BCA gitu ya," ungkap Ketua Umum Perhimpunan Bank Umum Nasional (Perbanas) ini.
Selain itu, Kartika pun tetap optimistis target-target pertumbuhan perusahaan masih akan tercapai sesuai harapan di akhir tahun. Sehingga, sampai saat ini ia belum akan melakukan revisi dari Rencana Bisnis Bank (RBB) perusahaan.
Strateginya, yakni dengan melakukan realokasi kredit dari sektor menengah ke korporasi, khususnya di sektor infrastruktur, batu bara, telekomunikasi, dan sawit.
"(Kredit) Korporasi jauh lebih cepat pertumbuhannya, karena infrastruktur, batu bara, telekomunikasi, dan sawit, cukup tinggi demand-nya di kuartal 1 ini. Sehingga, kami pindahkan target kredit kami ke situ," pungkas lulusan FEUI ini.
(roy) Next Article Suntik Anak Usaha, Bank Mandiri Siapkan Rp 2 Triliun
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular