
Yield Obligasi RI Tinggalkan 7%, Terendah Sejak Akhir April
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 June 2018 10:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Indonesia terus turun. Untuk tenor 10 tahun, yield sudah berada di bawah 7%.
Pada Senin (4/6/2018), yield Surat Berharga Negara (SBN) seri FR0064 berada di 6,934%. Ini merupakan titik terendah sejak akhir April silam.
Yield instrumen ini menembus kisaran 7% sejak 16 April dan terus naik hingga mencapai posisi puncak di 7,605% pada 24 Mei. Namun setelah itu, yield berangsur-angsur turun dan akhirnya hari ini meninggalkan level 7%.
Penurunan yield berarti harga SBN sedang naik. Kenaikan harga artinya peminat instrumen ini sedang tinggi.
Minat investor terhadap aset-aset berbasis rupiah sedang tinggi setelah Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan 7 day reverse repo rate menjadi 4,75% pada 30 Mei. Kenaikan ini sejalan dengan prioritas BI dalam jangka pendek, yaitu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Sejak kenaikan suku bunga acuan, rupiah memang cenderung menguat. Selama pekan lalu, rupiah terapresiasi 0,68% di hadapan dolar Amerika Serikat. Hari ini pun penguatan rupiah masih berlanjut, yaitu 0,15% pada pukul 10:42 WIB.
Saat rupiah menguat, memegang aset-aset berbasis mata uang ini menjadi menguntungkan karena nilainya naik. Akhirnya investor pun berbondong-bondong masuk ke pasar SBN dan yield terus bergerak turun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Pada Senin (4/6/2018), yield Surat Berharga Negara (SBN) seri FR0064 berada di 6,934%. Ini merupakan titik terendah sejak akhir April silam.
Yield instrumen ini menembus kisaran 7% sejak 16 April dan terus naik hingga mencapai posisi puncak di 7,605% pada 24 Mei. Namun setelah itu, yield berangsur-angsur turun dan akhirnya hari ini meninggalkan level 7%.
![]() |
Penurunan yield berarti harga SBN sedang naik. Kenaikan harga artinya peminat instrumen ini sedang tinggi.
Minat investor terhadap aset-aset berbasis rupiah sedang tinggi setelah Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan 7 day reverse repo rate menjadi 4,75% pada 30 Mei. Kenaikan ini sejalan dengan prioritas BI dalam jangka pendek, yaitu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Sejak kenaikan suku bunga acuan, rupiah memang cenderung menguat. Selama pekan lalu, rupiah terapresiasi 0,68% di hadapan dolar Amerika Serikat. Hari ini pun penguatan rupiah masih berlanjut, yaitu 0,15% pada pukul 10:42 WIB.
Saat rupiah menguat, memegang aset-aset berbasis mata uang ini menjadi menguntungkan karena nilainya naik. Akhirnya investor pun berbondong-bondong masuk ke pasar SBN dan yield terus bergerak turun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Next Page
Waspadai Risiko Pembalikan Modal
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular