
Rupiah Menguat, Dolar Australia Dijual Di Bawah Rp 10.500
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
01 June 2018 11:32

Jakarta, CNBC Indonesia- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Australia bergerak menguat pada perdagangan menjelang siang hari ini. Penguatan ini menyusul keputusan Bank Indonesia (BI) yang menaikkan suku bunga acuannya pada lusa kemarin.
Pada Jumat (01/06/2018) pukul 10:40 WIB, AUD 1 dibanderol Rp 10.486,95. Rupiah menguat 0,22% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Penguatan rupiah mendorong harga jual dolar Australia di salah satu bank nasional kembali di bawah Rp 10.500. Berikut data perdagangan dolar Australia hingga pukul 10:45 WIB :
Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) tambahan BI kemarin akhirnya memutuskan untuk kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin ke posisi 4,75%.
Kebijakan ini sebagai bagian respon cepat BI dalam menghadapi eskalasi ekonomi global terutama dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah Perry Warjiyo, Gubernur BI, menegaskan kebijakan ini bersifat pre-emtif, front loading, dan ahead of the curves sehingga dalam jangka pendek dapat menjaga stabilitas nilai tukar di dalam negeri.
Di samping itu, dengan naiknya suku bunga acuan akan mengubah persepsi investor terhadap pasar keuangan di Indonesia. Dengan tingkat imbal hasil yang lebih menarik, maka investor akan lebih bersemangat memburu aset-aset berbasis rupiah. Dampaknya tentu akan mendorong aliran valas yang masuk semakin deras.
Sementara itu, kebijakan BI ini juga mendorong otoritas moneter lebih ahead of the curves di bandingkan Australia. Reserve Bank of Australia (RBA) pada hasil meeting terakhir masih mempertahankan tingkat suku bunga acuaannya di kisaran 1,50%. Dengan kondisi RBA masih menerapkan kebijakan moneter netral maka mendorong nilai tukar rupiah memiliki tenaga untuk lebih perkasa terhadap dolar Australia pagi ini.
(gus) Next Article Tiga Hari Tertekan, Rupiah Balik Libas Dolar Australia
Pada Jumat (01/06/2018) pukul 10:40 WIB, AUD 1 dibanderol Rp 10.486,95. Rupiah menguat 0,22% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
![]() |
Penguatan rupiah mendorong harga jual dolar Australia di salah satu bank nasional kembali di bawah Rp 10.500. Berikut data perdagangan dolar Australia hingga pukul 10:45 WIB :
![]() |
Kebijakan ini sebagai bagian respon cepat BI dalam menghadapi eskalasi ekonomi global terutama dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah Perry Warjiyo, Gubernur BI, menegaskan kebijakan ini bersifat pre-emtif, front loading, dan ahead of the curves sehingga dalam jangka pendek dapat menjaga stabilitas nilai tukar di dalam negeri.
Di samping itu, dengan naiknya suku bunga acuan akan mengubah persepsi investor terhadap pasar keuangan di Indonesia. Dengan tingkat imbal hasil yang lebih menarik, maka investor akan lebih bersemangat memburu aset-aset berbasis rupiah. Dampaknya tentu akan mendorong aliran valas yang masuk semakin deras.
Sementara itu, kebijakan BI ini juga mendorong otoritas moneter lebih ahead of the curves di bandingkan Australia. Reserve Bank of Australia (RBA) pada hasil meeting terakhir masih mempertahankan tingkat suku bunga acuaannya di kisaran 1,50%. Dengan kondisi RBA masih menerapkan kebijakan moneter netral maka mendorong nilai tukar rupiah memiliki tenaga untuk lebih perkasa terhadap dolar Australia pagi ini.
(gus) Next Article Tiga Hari Tertekan, Rupiah Balik Libas Dolar Australia
Most Popular