
Lawan Poundsterling, Rupiah Menguat Sampai 0,55%
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
31 May 2018 13:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap poundsterling menguat pada perdagangan siang hari ini. Penguatan ini tidak lepas keputusan Bank Indonesia (BI) yang menaikkan suku bunga acuan.
Pada Kamis (31/05/2018) pukul 13:10 WIB, GBP 1 dibanderol Rp 18.842,32. Rupiah menguat 0,55% dibandingkan dengan penutupan akhir pekan lalu.
Penguatan rupiah membuat harga jual poundsterling di beberapa bank nasional mulai mengintip Rp 18.500. Berikut data perdagangan terbaru hingga pukul 13:15 WIB:
BI memutuskan untuk kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin ke posisi 4,75%. Kenaikan ini sesuai dengan prioritas BI dalam jangka pendek menciptakan stabilitas nilai tukar.
Di tengah ketidapastian ekonomi global terutama perkiraan kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve/The Fed pada tahun ini, Perry Warjiyo, Gubernur BI, menegaskan kebijakan ini bersifat pre-emtif, front loading, dan ahead of the curve sehingga mampu melindungi pasar keuangan Indonesia. Kenaikan suku bunga acuan ini akan meningkatkan daya tarik pasar keuangan Indonesia di mata investor.
Ini tergambar dari yield obligasi pemerintah Indonesia 10 tahun yang turun ke posisi 7,150% dari sebelumnya 7,174%. Di sisi lain, yield obligasi pemerintah Inggris justru naik ke 1,257% dari sebelumnya 1,194%. Kenaikan yield mencerminkan investor melakukan aksi jual terhadap instrumen ini sehingga menandakan adanya aliran modal keluar dari Negeri Ratu Elizabeth.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lawan Poundsterling, Rupiah Terlemah Sejak Mei 2016
Pada Kamis (31/05/2018) pukul 13:10 WIB, GBP 1 dibanderol Rp 18.842,32. Rupiah menguat 0,55% dibandingkan dengan penutupan akhir pekan lalu.
![]() |
Penguatan rupiah membuat harga jual poundsterling di beberapa bank nasional mulai mengintip Rp 18.500. Berikut data perdagangan terbaru hingga pukul 13:15 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 18.158,00 | Rp 18.637,00 |
Bank BNI | Rp 18.254,00 | Rp 18.711,00 |
Bank BRI | Rp 18.329,16 | Rp 18.616,42 |
Bank BCA | Rp 18.324,00 | Rp 18.793,00 |
BI memutuskan untuk kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin ke posisi 4,75%. Kenaikan ini sesuai dengan prioritas BI dalam jangka pendek menciptakan stabilitas nilai tukar.
Di tengah ketidapastian ekonomi global terutama perkiraan kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve/The Fed pada tahun ini, Perry Warjiyo, Gubernur BI, menegaskan kebijakan ini bersifat pre-emtif, front loading, dan ahead of the curve sehingga mampu melindungi pasar keuangan Indonesia. Kenaikan suku bunga acuan ini akan meningkatkan daya tarik pasar keuangan Indonesia di mata investor.
Ini tergambar dari yield obligasi pemerintah Indonesia 10 tahun yang turun ke posisi 7,150% dari sebelumnya 7,174%. Di sisi lain, yield obligasi pemerintah Inggris justru naik ke 1,257% dari sebelumnya 1,194%. Kenaikan yield mencerminkan investor melakukan aksi jual terhadap instrumen ini sehingga menandakan adanya aliran modal keluar dari Negeri Ratu Elizabeth.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lawan Poundsterling, Rupiah Terlemah Sejak Mei 2016
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular