Adaro Lirik Bisnis Pembangkit Listrik di Luar Negeri

Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
30 May 2018 19:40
Direktur Utama ADRO, Garibaldi Thohir mengungkapkan rencana ekspansi perseroan ke luar negeri di antaranya negara ASEAN.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Pengalaman menggarap proyek pembangkit skala besar di dalam negeri, membuat PT Adaro Energy Tbk (ADRO) tak tahan untuk menjajal bisnis infrastruktur setrum ini hingga ke luar negeri.

Direktur Utama ADRO, Garibaldi Thohir mengungkapkan rencana ekspansi perseroan ke luar negeri di antaranya negara ASEAN.

"Saat ini kami sedang mengincar di antaranya di Vietnam, Thailand, Kamboja," ujar Garibaldi dalam acara buka puasa bersama, Rabu (30/5/2018).

Untuk proyek pembangkit ini, Adaro memilih mengakuisisi pembangkit-pembangkit eksisting yang ada di negara tersebut.

Boy, sapaan akrab Garibaldi, mengatakan pembangkit yang diincar adalah yang berkapasitas besar dan memiliki masa operasional yang terbukti atau tidak yang terlalu tua atau masih baru.

"Untuk kapasitas pastinya minimal di atas 2x300 MW agar menarik," kata Boy.

Boy belum mau mengungkap berapa modal yang disiapkan perseroan untuk akuisisi ini, tetapi Ia memastikan dari sisi keuangan Adaro masih mumpuni untuk eksekusi rencana ini. Pembiayaan, lanjutnya, akan diupayakan dengan porsi imbang antara equity dan pinjaman bank.

Adaro memang sedang gencar bisnis pembangkit sebagai upaya diversifikasi bisnis perusahaan. Di dalam negeri, Adaro sedang mengerjakan proyek PLTU Batang 2x1000 MW yang sudah mencapai 42%. Selain itu, Adaro juga bekerjasama dengan anak usaha PLN membangun pembangkit PLTU Kaltim V 2x100 MW.

"Ini rencananya segera teken kontrak jual beli listrik dalam dua pekan inilah untuk kerjasama ini," ujarnya.


(dru) Next Article PLTU Beroperasi 2019, Adaro Optimistis Pendapatan Meroket

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular