Bank BTN, Mau Ikutan Naikkan Bunga Kredit?
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
30 May 2018 17:50
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Tabungan Negara (BTN) tak memungkiri, ruang bagi bank melakukan penyesuaian suku bunga kredit perbankan terbuka lebar pasca Bank Indonesia (BI) kembali menyesuaikan tingkat suku bunga acuannya.
Meski demikian, bank pelat merah tersebut akan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian sebelum melakukan penyesuaian suku bunga. BTN tidak akan gegabah mengerek suku bunga, meskipun BI sudah menaikkan bunga acuan 50 basis poin (bps).
"Kami belum melihat [kenaikan bunga acuan BI] apakah ada dampaknya pada kenaikan suku bunga dana, kemudian ke bunga kredit. Kami akan melihat pasar yang ada," kata Direktur Utama BTN Maryono, Jakarta, Rabu (30/5/2018).
"Waktu bunga acuan BI naik 0,25 bps itu sangat kecil pengaruhnya ke suku bunga dana. Tidak terpengaruh. Kemudian hari ini, BI menaikkan lagi 0,25 bps. Kami akan lihat," tambah dia.
Menurut Maryono, tanpa adanya penyesuaian bunga, aktivitas kredit di perseraon saat ini masih cukup menggembirakan. Akselerasi kredit dalam kurun waktu 3 tahun terakhir secara rata-rata masih mencatatkan pertumbuhan 19% - 20%.
"Kami masih melihat adanya pertumbuhan yang cukup berkelanjutan," katanya.
Maryono memandang, kenaikkan bunga acuan BI untuk kedua kalinya dalam tempo kurang dari satu bulan ini bertujuan untuk meredam gejolak yang terjadi pada nilai tukar rupiah. Penyesuaian ini, dianggap sudah cukup tepat menyikapi perkembangan global.
Sebagai informasi, dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) tambahan yang dilaksanakan hari ini, BI mengeksekusi kenaikan suku bunga untuk kali kedua sepanjang Mei 2018. Dengan begitu, sepanjang bulan ini (dan tahun ini) BI sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps.
(dru) Next Article Laba Bank BTN 2017 Tumbuh 15%, Capai Rp 3,02 Triliun
Meski demikian, bank pelat merah tersebut akan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian sebelum melakukan penyesuaian suku bunga. BTN tidak akan gegabah mengerek suku bunga, meskipun BI sudah menaikkan bunga acuan 50 basis poin (bps).
"Kami belum melihat [kenaikan bunga acuan BI] apakah ada dampaknya pada kenaikan suku bunga dana, kemudian ke bunga kredit. Kami akan melihat pasar yang ada," kata Direktur Utama BTN Maryono, Jakarta, Rabu (30/5/2018).
Menurut Maryono, tanpa adanya penyesuaian bunga, aktivitas kredit di perseraon saat ini masih cukup menggembirakan. Akselerasi kredit dalam kurun waktu 3 tahun terakhir secara rata-rata masih mencatatkan pertumbuhan 19% - 20%.
"Kami masih melihat adanya pertumbuhan yang cukup berkelanjutan," katanya.
Maryono memandang, kenaikkan bunga acuan BI untuk kedua kalinya dalam tempo kurang dari satu bulan ini bertujuan untuk meredam gejolak yang terjadi pada nilai tukar rupiah. Penyesuaian ini, dianggap sudah cukup tepat menyikapi perkembangan global.
Sebagai informasi, dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) tambahan yang dilaksanakan hari ini, BI mengeksekusi kenaikan suku bunga untuk kali kedua sepanjang Mei 2018. Dengan begitu, sepanjang bulan ini (dan tahun ini) BI sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps.
(dru) Next Article Laba Bank BTN 2017 Tumbuh 15%, Capai Rp 3,02 Triliun
Most Popular