
Laba Bank BTN 2017 Tumbuh 15%, Capai Rp 3,02 Triliun
gita rossiana, CNBC Indonesia
13 February 2018 13:43

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Negara Tbk (Bank BTN) mencatatkan laba bersih selama 2017 sebesar Rp 3,02 triliun. Angka tersebut mengalami kenaikan 15,59% dibandingkan perolehan 2016 yang hanya sebesar Rp 2,61 triliun.
Demikian disampaikan oleh Direktur Utama Bank BTN, Maryono dalam konferensi persnya di Gedung BTN, Selasa (12/2/2018).
Total kredit BTN mencapai Rp 198,99 triliun selama 2017 atau tumbuh 21,01% dari 2016 yang hanya sebesar Rp 164,44 triliun.
"NPL (Kredit Bermasalah) nett sebesar 1,66% turun dari 2016 yang sebesar 1,85%," tambah Maryono.
Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat Rp 192,95 triliun, naik 20,45% dari 2016 Rp 160,19 triliun.
Maryono mengungkapkan kenaikan DPK Bank BTN tersebut ditopang pertumbuhan positif giro, tabungan, dan deposito yang masing-masing tumbuh sebesar 19,21% yoy, 17,57% yoy, dan 22,42% yoy.
Dari kinerja fungsi intermediasi Bank BTN tersebut menyumbang pertumbuhan penyaluran bunga bersih perseroan sebesar 14,45% yoy dari Rp 8,25 triliun menjadi Rp 9,44 triliun pada kuartal IV/2017. Pendapatan bunga bersih pun turut mengerek naik laba bersih Bank BTN sebesar 15,59% yoy menjadi Rp 3,02 triliun.
Sebagai bank penyalur Program Satu Juta Rumah milik Pemerintahan Presiden Joko Widodo, Maryono menjelaskan, kredit perumahan masih mendominasi komposisi pinjaman Bank BTN sepanjang 2017 atau mencapai 90,07% dari total pinjaman yang disalurkan perseroan. Per Desember 2017, kredit perumahan yang disalurkan perseroan juga naik 21,14% yoy dari Rp147,94 triliun menjadi Rp179,22 triliun.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) emiten bersandi saham BBTN ini pun terkerek naik sebesar 23,26% yoy dari Rp 117,3 triliun pada triwulan akhir 2016 menjadi Rp 144,58 triliun di periode yang sama tahun berikutnya. Kenaikan tersebut juga terpantau berada di atas rata-rata industri perbankan.
Maryono memaparkan, KPR Subsidi mencatatkan laju pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 32,45% yoy dari Rp 56,83 triliun menjadi Rp 75,27 triliun pada Desember 2017. KPR Non-Subsidi pun tercatat naik 14,62% yoy menjadi Rp 69,3 triliun pada akhir 2017 dari Rp 60,46 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Kemudian, kredit konstruksi Bank BTN juga naik 18,98% yoy dari Rp 21,92 triliun menjadi Rp 26,08 triliun pada akhir 2017. Lalu, kredit perumahan lainnya tercatat senilai Rp8,56 triliun pada Desember 2017.
Kredit non-perumahan di emiten bersandi saham BBTN ini juga terpantau naik sebesar 19,78% yoy dari Rp 16,49 triliun menjadi Rp 19,76 triliun pada kuartal IV/2017. Kenaikan tersebut ditopang peningkatan kredit konsumer sebesar 1,59% yoy menjadi Rp4,81 triliun dan kredit komersial sebesar 27,12% yoy menjadi Rp 14,95 triliun pada akhir 2017.
“Aset BTN saat ini telah mencapai Rp261,36 triliun dan sebentar lagi kami optimistis target bank terbesar ke-5 berdasarkan aset akan terpenuhi,” kata Maryono.
(dru) Next Article BTN Sebar Dividen Rp 605 M atau Rp 57,11 per Lembar Saham
Demikian disampaikan oleh Direktur Utama Bank BTN, Maryono dalam konferensi persnya di Gedung BTN, Selasa (12/2/2018).
Total kredit BTN mencapai Rp 198,99 triliun selama 2017 atau tumbuh 21,01% dari 2016 yang hanya sebesar Rp 164,44 triliun.
Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat Rp 192,95 triliun, naik 20,45% dari 2016 Rp 160,19 triliun.
Maryono mengungkapkan kenaikan DPK Bank BTN tersebut ditopang pertumbuhan positif giro, tabungan, dan deposito yang masing-masing tumbuh sebesar 19,21% yoy, 17,57% yoy, dan 22,42% yoy.
Dari kinerja fungsi intermediasi Bank BTN tersebut menyumbang pertumbuhan penyaluran bunga bersih perseroan sebesar 14,45% yoy dari Rp 8,25 triliun menjadi Rp 9,44 triliun pada kuartal IV/2017. Pendapatan bunga bersih pun turut mengerek naik laba bersih Bank BTN sebesar 15,59% yoy menjadi Rp 3,02 triliun.
Sebagai bank penyalur Program Satu Juta Rumah milik Pemerintahan Presiden Joko Widodo, Maryono menjelaskan, kredit perumahan masih mendominasi komposisi pinjaman Bank BTN sepanjang 2017 atau mencapai 90,07% dari total pinjaman yang disalurkan perseroan. Per Desember 2017, kredit perumahan yang disalurkan perseroan juga naik 21,14% yoy dari Rp147,94 triliun menjadi Rp179,22 triliun.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) emiten bersandi saham BBTN ini pun terkerek naik sebesar 23,26% yoy dari Rp 117,3 triliun pada triwulan akhir 2016 menjadi Rp 144,58 triliun di periode yang sama tahun berikutnya. Kenaikan tersebut juga terpantau berada di atas rata-rata industri perbankan.
Maryono memaparkan, KPR Subsidi mencatatkan laju pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 32,45% yoy dari Rp 56,83 triliun menjadi Rp 75,27 triliun pada Desember 2017. KPR Non-Subsidi pun tercatat naik 14,62% yoy menjadi Rp 69,3 triliun pada akhir 2017 dari Rp 60,46 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Kemudian, kredit konstruksi Bank BTN juga naik 18,98% yoy dari Rp 21,92 triliun menjadi Rp 26,08 triliun pada akhir 2017. Lalu, kredit perumahan lainnya tercatat senilai Rp8,56 triliun pada Desember 2017.
Kredit non-perumahan di emiten bersandi saham BBTN ini juga terpantau naik sebesar 19,78% yoy dari Rp 16,49 triliun menjadi Rp 19,76 triliun pada kuartal IV/2017. Kenaikan tersebut ditopang peningkatan kredit konsumer sebesar 1,59% yoy menjadi Rp4,81 triliun dan kredit komersial sebesar 27,12% yoy menjadi Rp 14,95 triliun pada akhir 2017.
“Aset BTN saat ini telah mencapai Rp261,36 triliun dan sebentar lagi kami optimistis target bank terbesar ke-5 berdasarkan aset akan terpenuhi,” kata Maryono.
(dru) Next Article BTN Sebar Dividen Rp 605 M atau Rp 57,11 per Lembar Saham
Most Popular