
BTN Sebar Dividen Rp 605 M atau Rp 57,11 per Lembar Saham
gita rossiana, CNBC Indonesia
23 March 2018 18:40

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) membagikan dividen senilai Rp 605,49 miliar atau senilai 20% dari laba bersih yang tercatat sebesar Rp 3,027 triliun. Adapun nilai dividen per lembar saham sebesar Rp 57,17 lebih tinggi dibandingkan dividen yang dibagikan tahun lalu sebesar Rp 49,45.
Direktur Utama BTN Maryono menjelaskan, dengan dividend pay out ratio sebesar 20% maka sebesar 80% laba ditahan perseroan atau setara dengan Rp 2,42 triliun. Laba tersebut membuat Bank BTN memiliki modal tambahan untuk ekspansi kredit dan pengembangan usaha.
Penggunaan 80% laba bersih untuk ekspansi kredit dan usaha tahun 2018 tidak lepas dari target 2018 yang dipasang Bank yang sudah berdiri 68 tahun ini. Dengan pencapaian tahun 2017 yang berada di atas rata-rata perbankan nasional, Bank BTN tetap menjaga laju pertumbuhan kredit di atas rata-rata industri, yaitu sebesar 22-24%.
Tahun 2017 lalu, Bank BTN mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 21,01%. Peningkatan target kredit didasari oleh suksesnya Program Sejuta Rumah yang makin diperkuat tahun ini, baik lewat skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Selisih Bunga, maupun Bantuan Uang Muka serta skema baru yang dibuat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yaitu Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2PT). Selain mematok pertumbuhan kredit yang tinggi, target DPK juga didorong tumbuh 19-22%.
Sementara laba bersih diharapkan bisa tumbuh di atas 25% agar bisa mendorong peningkatan ekuitas sebesar 13-15% dibandingkan tahun 2017.
"Untuk mencapai target tersebut, kami sudah memasang setidaknya 9 strategi, namun dalam strategi ini kami juga terus memperkuat manajemen risiko, dan yang juga penting adalah pertumbuhan organik dengan pembentukan anak usaha, " kata Maryono usai RUPST di Jakarta, Jumat (23/3).
Selain menyetujui pembagian dividen, RUPST Bank BTN memutuskan perubahan pengurus perseroan dengan memberhentikan dengan hormat Adi Setianto sebagai Direktur IT & Operation. RUPST kemudian mengangkat Andi Nirwoto sebagai Direktur IT & Operation. Sebelumnya Andi Nirwoto menjabat sebagai General Manager Operasional Teknologi Informasi Bank BNI.Selain itu RUPST juga mengubah Nomenklatur jabatan anggota Direksi Perseroan dengan mengganti Direktur Collection Asset Management & Legal menjadi Direktur Collection & Asset Management, dan menambah jabatan Direktur Strategic Human Capital.
Adapun jabatan Direktur Collection & Asset Management dipegang oleh Nixon L.P Napitupulu. Sementara untuk posisi Direktur Strategic Human Capital, RUPST mengangkat Yossi Istanto. RUPST juga memutuskan penambahan Komisaris dengan mengangkat Parman Nataatmadja.
Dengan demikian, susunan terbaru dari Direksi Bank BTN dan Komisaris Bank BTN adalah sebagai berikut:
"Kami berharap kinerja Perseroan akan lebih baik dengan kehadiran Andi Nirwoto dan Parman Nataatmadja sebagai bagian dari keluarga besar Bank BTN," kata Maryono.
(dru) Next Article Laba Bank BTN 2017 Tumbuh 15%, Capai Rp 3,02 Triliun
Direktur Utama BTN Maryono menjelaskan, dengan dividend pay out ratio sebesar 20% maka sebesar 80% laba ditahan perseroan atau setara dengan Rp 2,42 triliun. Laba tersebut membuat Bank BTN memiliki modal tambahan untuk ekspansi kredit dan pengembangan usaha.
Penggunaan 80% laba bersih untuk ekspansi kredit dan usaha tahun 2018 tidak lepas dari target 2018 yang dipasang Bank yang sudah berdiri 68 tahun ini. Dengan pencapaian tahun 2017 yang berada di atas rata-rata perbankan nasional, Bank BTN tetap menjaga laju pertumbuhan kredit di atas rata-rata industri, yaitu sebesar 22-24%.
Sementara laba bersih diharapkan bisa tumbuh di atas 25% agar bisa mendorong peningkatan ekuitas sebesar 13-15% dibandingkan tahun 2017.
"Untuk mencapai target tersebut, kami sudah memasang setidaknya 9 strategi, namun dalam strategi ini kami juga terus memperkuat manajemen risiko, dan yang juga penting adalah pertumbuhan organik dengan pembentukan anak usaha, " kata Maryono usai RUPST di Jakarta, Jumat (23/3).
Selain menyetujui pembagian dividen, RUPST Bank BTN memutuskan perubahan pengurus perseroan dengan memberhentikan dengan hormat Adi Setianto sebagai Direktur IT & Operation. RUPST kemudian mengangkat Andi Nirwoto sebagai Direktur IT & Operation. Sebelumnya Andi Nirwoto menjabat sebagai General Manager Operasional Teknologi Informasi Bank BNI.Selain itu RUPST juga mengubah Nomenklatur jabatan anggota Direksi Perseroan dengan mengganti Direktur Collection Asset Management & Legal menjadi Direktur Collection & Asset Management, dan menambah jabatan Direktur Strategic Human Capital.
Adapun jabatan Direktur Collection & Asset Management dipegang oleh Nixon L.P Napitupulu. Sementara untuk posisi Direktur Strategic Human Capital, RUPST mengangkat Yossi Istanto. RUPST juga memutuskan penambahan Komisaris dengan mengangkat Parman Nataatmadja.
Dengan demikian, susunan terbaru dari Direksi Bank BTN dan Komisaris Bank BTN adalah sebagai berikut:
- Direktur Utama : Maryono
- Direktur Finance & Treasury : Iman Nugroho Soeko
- Direktur IT & Operation : Andi Nirwoto
- Direktur Commercial Banking : Oni Febriarto Rahardjo
- Direktur Strategy, Compliance & Risk : R. Mahelan Prabantarikso
- Direktur Collection, Aset Management & Legal : Nixon L.P Napitupulu
- Direktur Consumer Banking : Budi Satria
- Direktur Distribution & Network : Dasuki Amsir
- Direktur Strategic Human Capital : Yossi Istanto
- Komisaris Utama/ Independen : I Wayan Agus Mertayasa
- Komisaris Independen : Kamaruddin Sjam
- Komisaris Independen : Arie Coerniadi
- Komisaris Independen : Arie Coerniadi
- Komisaris Independen : Lucky Fathul Aziz Hadibrata
- Komisaris Independen : Garuda Wiko
- Komisaris : Sumiyati
- Komisaris : Maurin Sitorus
- Komisaris : Iman Sugema
- Komisaris : Parman Nataatmadja
"Kami berharap kinerja Perseroan akan lebih baik dengan kehadiran Andi Nirwoto dan Parman Nataatmadja sebagai bagian dari keluarga besar Bank BTN," kata Maryono.
(dru) Next Article Laba Bank BTN 2017 Tumbuh 15%, Capai Rp 3,02 Triliun
Most Popular