Di Hadapan Poundsterling, Rupiah Terus Menguat

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
25 May 2018 15:44
Nilai tukar rupiah terhadap poundsterling bergerak menguat pada perdagangan siang ini.
Foto: REUTERS/Sukree Sukplang
Jakarta, CNBC Indonesia- Nilai tukar rupiah terhadap poundsterling bergerak menguat pada perdagangan siang ini. Penguatan tersebut tidak lepas dari kinerja positif pasar saham domestik serta adanya kecenderungan Bank Sentral Inggris untuk menerapkan kebijakan yang dovish merespon perkembangan negosiasi Brexit. 

Pada Jumat (24/05/2018) pukul 12:55 WIB, GBP 1 dibanderol Rp 18.890,01. Rupiah bergerak menguat 0,08% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya. 

Di Hadapan Poundsterling, Rupiah Terus MenguatReuters

Penguatan rupiah membuat harga jual poundsterling di beberapa bank nasional bergerak turun mendekati posisi Rp 19.000. Berikut data perdagangan terbaru hingga pukul 15:20 WIB: 

BankHarga BeliStatusHarga JualStatus
Bank MandiriRp 18.594,00TurunRp 19.077,00Turun
Bank BNIRp 18.690,00TurunRp 19.147,00Turun
Bank BRIRp 18.812,60TurunRp 19.044,43Turun
Bank BTNRp 18.867,00StagnanRp 19.272,00Stagnan
Bank BCARp 18.679,00TurunRp 19.150,00Turun
 
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih menujukkan kinerja positif hingga sore. Pergerakan indeks masih berada di zona positif didukung aksi beli bersih investor asing hingga Rp 472,49 miliar. Aliran dana asing yang masuk mencerminkan investor semakin percaya diri untuk memegang aset-aset berbasis rupiah ditengah ketidakpastian ekonomi global.

Dari Inggris, kemungkinan Bank Sentral Inggris, Bank of England (BOE) untuk tidak agresif dalam menaikkan suku bunga acuan menjadi sinyalemen negatif bagi mata uang domestik. Gubernur BoE, Mark Carney menyatakan bahwa bank sentral tidak perlu terburu-buru mengetatkan kebijakan moneternya melihat kondisi negosiasi Inggris dan Uni Eropa terkait Brexit. 

Kondisi terakhir dari negosiasi tersebut belum menemukan titik temu sehingga dapat berimplikasi terhadap kebijakan moneter Inggris. Adanya hambatan tersebut membuat Carney akan lebih hati-hati dalam menyesuaikan kebijakan moneter karena khawatir akan menganggu pertumbuhan ekonomi di Negeri Ratu Elizabeth. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Lawan Poundsterling, Rupiah Terlemah Sejak Mei 2016

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular