Saham Naik Terus, Ini Penjelasan FREN

Monica Wareza, CNBC Indonesia
24 May 2018 16:54
Padahal kinerja keuangan perusahaan juga masih belum menunjukkan perbaikan dan masih menanggung rugi hingga kuartal pertama lalu.
Foto: detikFoto/Agung Pambudhy
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) terus mengalami penguatan beberapa waktu lalu tanpa suatu alasan yang jelas. Padahal kinerja keuangan perusahaan juga masih belum menunjukkan perbaikan dan masih menanggung rugi hingga kuartal pertama lalu.

Berdasarkan materi public expose yang disampaikan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, perusahaan menjelaskan ada kenaikan laba sebelum pajak (EBITDA) yang signifikan mencapai 344% dari Rp 149 miliar di akhir 2016 menjadi Rp 663 miliar di akhir 2017. Sementara EBITDA marjin naik dari 4,1% sepanjang 2016 menjadi 14,2% di akhir tahun lalu.

Dengan demikian artinya perusahaan sudah berhasil menekan kerugiannya meski belum mampu mencatatkan laba bersih.

Tahun ini perusahaan memiliki strategi untuk terus memperluas jaringan 4G yang saat ini masih berada di 200 kota dan memiliki 15 ribu menara telekomunikasi. Selain itu, perusahaan juga terus melakukan efisiensi biaya agar tak banyak mengeluarkan belanja modal tiap tahunnya.

Perusahaan juga terus melakukan ekspansi pasar dengan cara melakukan akusisi pelanggan melalui penetrasi device dan aktivasi starter pack. Ditambah dengan pengembangan digital menggunakan aplikasi dan konten.

Pada perdagangan hari ini saham FREN ditutup di harga Rp 110 per saham, sepanjang hari ini telah terkoreksi sebesar 1,79% daripada harga penutupan kemarin.

Namun jika dihitung secara year to date, FREN sudah mengalami kenaikan sebesar 120%.

Dari segi keuangan, hingga kuartal I-2018 perusahaan yang merupakan anak usaha Sinarmas ini masih membukukan rugi bersih sebesar Rp 684,95 miliar meski rugi bersih tersebut sedikit berkurung dibandingkan periode yang sama 2017 sebesar Rp 754,30 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2018 perusahaan mampu mencatkan kenaikan pendapatan 17,99% menjadi Rp 1,2 triliun pada 2018 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1 triliun.

Kenaikan pendapatan, ditopang oleh kenaikan pendapatan jasa telekomunikasi 25,91% menjadi Rp 1,12 triliun dari Rp 895,06 miliar. Kenaikan pendapatan usaha bersih pada 2018 naik 7,18% menjadi Rp 8,95 miliar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 8,34 miliar.
Di kalangan pelaku pasar beredar kabar Grup Sinar Mas akan melakukan konsolidasi dengan salah satu operator telekomunikasi milik perusahaan asing. Namun tidak jelas nama operator yang dimaksud.

Rencana untuk melakukan private placement masih jadi pilihan bagi Smartfren, saat Grup Sinar Mas sedang fokus untuk mengembangkan bisnis digital dan infrastruktur.

Smartfren juga dikabarkan akan melakukan restrukturisasi utang yang akan dimintakan persetujuannya pada 30 Mei mendatang.

Terakhir, spekulasi terhadap saham Smarfren diduga karena Sinar Mas menjadi pemenang proyek Palapa Ring untuk kawasan Indonesia Timur. Konsorsium Moratelindo-IBS-Smart Telecom keluar sebagai pemenang tender Palapa Ring Paket Timur mengalahkan Konsorsium XL-Indosat-Alita. Namun kabar ini sudah ada sejak 2016.

Pada perdagangan hari ini, saham FREN koreksi 1,79% ke level harga Rp 110/saham.

(hps) Next Article Reli Terhenti, Harga Saham FREN Anjlok 11,36%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular