
Rupiah Menguat, Dolar Australia Masih Dijual Hampir Rp 11.000
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
22 May 2018 13:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Australia pada perdagangan menjelang siang hari ini bergerak menguat. Penguatan ini didorong oleh pergerakan harga komoditas emas global.
Pada Selasa (22/05/2018) pukul 13:03 WIB, AUD 1 dibanderol Rp 10.728,02. Rupiah bergerak menguat 0,20% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Penguatan rupiah belum menurunkan harga jual dolar Australia, yang di beberapa bank nasional masih mendekati Rp 11.000. Berikut data perdagangan dolar Australia hingga pukul 13:00 WIB:
Pergerakan harga emas global ternyata cukup berpengaruh terhadap aliran valas di Negeri Kangguru. Data Kementerian Perdagangan Australia, sepanjang 2016-2017, emas merupakan lima besar komoditas yang menjadi ekspor andalan dengan kontribusi mencapai 5%.
Hari ini, harga emas berada di US$ 1.290,3/troy ons atau turun 0,15% dibandingkan hari sebelumnnya. Penurunan ini secara tidak langsung ikut mempengaruhi penerimaan devisa sehingga mengakibatkan aliran valas yang masuk ikut berkurang. Akibat penurunan tersebut, dolar Australia mendapat sentimen negatif sehingga tidak berdaya di hadapan rupiah pada siang ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Menguat Tipis 0,07% Lawan Dolar Australia
Pada Selasa (22/05/2018) pukul 13:03 WIB, AUD 1 dibanderol Rp 10.728,02. Rupiah bergerak menguat 0,20% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
![]() |
Penguatan rupiah belum menurunkan harga jual dolar Australia, yang di beberapa bank nasional masih mendekati Rp 11.000. Berikut data perdagangan dolar Australia hingga pukul 13:00 WIB:
Bank | Harga Beli | Status | Harga Jual | Status |
Bank Mandiri | Rp 10.463,00 | Stagnan | Rp 10.822,00 | Stagnan |
Bank BNI | Rp 10.452,00 | Turun | Rp 10.732,00 | Turun |
Bank BRI | Rp 10.672,35 | Naik | Rp 10.833,32 | Naik |
Bank BTN | Rp 10.542,00 | Naik | Rp 10.756,00 | Naik |
Bank BCA | Rp 10.611,00 | Naik | Rp 10.903,00 | Naik |
Pergerakan harga emas global ternyata cukup berpengaruh terhadap aliran valas di Negeri Kangguru. Data Kementerian Perdagangan Australia, sepanjang 2016-2017, emas merupakan lima besar komoditas yang menjadi ekspor andalan dengan kontribusi mencapai 5%.
Hari ini, harga emas berada di US$ 1.290,3/troy ons atau turun 0,15% dibandingkan hari sebelumnnya. Penurunan ini secara tidak langsung ikut mempengaruhi penerimaan devisa sehingga mengakibatkan aliran valas yang masuk ikut berkurang. Akibat penurunan tersebut, dolar Australia mendapat sentimen negatif sehingga tidak berdaya di hadapan rupiah pada siang ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Menguat Tipis 0,07% Lawan Dolar Australia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular