
Kalah Dagang dan Pariwisata, Rupiah Sulit Menguat Lawan AUD
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
16 April 2018 15:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Australia hari ini bergerak melemah. Penguatan dolar Australia didorong ekspektasi pertumbuhan ekonomi China tumbuh 6,7% pada kuartal I-2018, yang merupakan mitra dagang utama Negeri Kanguru.
(aji/aji) Next Article Rupiah Menguat Tipis 0,07% Lawan Dolar Australia
Pada Senin (16/04/2018), AUD 1 dibanderol Rp 10.688,20. Rupiah melemah 0,09% dibandingkan penutupan akhir pekan lalu.
Penguatan yang terjadi pada dolar Australia pada hari ini tidak lepas dari ekspektasi pasar terhadap pertumbuhan ekonomi China pada kuartal I-2018 yang masih cukup solid. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan pertumbuhan ekonomi China pada tiga bulan pertama 2018 ada di 6,7%.
China merupakan mitra perdagangan paling strategis bagi Australia. Saat terjadi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, maka dikhawatirkan permintaan bahan baku dari industri dalam negeri di China akan menyusut. Bahan baku tersebut bisa saja banyak yang berasal dari Australia.
Ekspor merupakan komponen penting dalam perekonomian Australia dengan porsinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai hampir 20%. Oleh karena itu, perkembangan ekspor akan sangat mewarnai pertumbuhan ekonomi Australia.
Kala Washington dan Beijing mulai membuka diri untuk berdialog menyelesaikan friksi perdagangan, maka ekspor Australia akan terjamin. Saat ekspor lancar, maka pasokan devisa pun bisa diamankan dan pertumbuhan ekonomi bisa terakselerasi.
Selain itu, secara fundamental rupiah memang agak sulit menguat terhadap dolar Australia. Setidaknya dari sisi perdagangan dan pariwisata, Indonesia kalah devisa dengan Negeri Kanguru.
Indonesia mengalami defisit perdagangan US$ 601,9 juta dengan Australia pada Januari-Maret 2018. Sepanjang 2017, defisit dengan Australia mencapai US$ 3,1 miliar.
Sementara di sisi pariwisata, data Kementerian Pariwisata memperlihatkan wisatawan Australia yang datang ke Indonesia pada 2017 sebanyak 99.600 orang. Sedangkan jumlah turis Indonesia yang datang ke Australia mencapai 193.000 orang. Australia menikmati devisa pariwisata yang lebih besar ketimbang Indonesia.
Adanya ketimpangan ini membuat aliran devisa yang keluar dari Indonesia jauh lebih besar. Faktor-faktor inilah yang membuat rupiah sulit menguat terhadap dolar Australia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
![]() |
Ekspor merupakan komponen penting dalam perekonomian Australia dengan porsinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai hampir 20%. Oleh karena itu, perkembangan ekspor akan sangat mewarnai pertumbuhan ekonomi Australia.
Kala Washington dan Beijing mulai membuka diri untuk berdialog menyelesaikan friksi perdagangan, maka ekspor Australia akan terjamin. Saat ekspor lancar, maka pasokan devisa pun bisa diamankan dan pertumbuhan ekonomi bisa terakselerasi.
Selain itu, secara fundamental rupiah memang agak sulit menguat terhadap dolar Australia. Setidaknya dari sisi perdagangan dan pariwisata, Indonesia kalah devisa dengan Negeri Kanguru.
Indonesia mengalami defisit perdagangan US$ 601,9 juta dengan Australia pada Januari-Maret 2018. Sepanjang 2017, defisit dengan Australia mencapai US$ 3,1 miliar.
Sementara di sisi pariwisata, data Kementerian Pariwisata memperlihatkan wisatawan Australia yang datang ke Indonesia pada 2017 sebanyak 99.600 orang. Sedangkan jumlah turis Indonesia yang datang ke Australia mencapai 193.000 orang. Australia menikmati devisa pariwisata yang lebih besar ketimbang Indonesia.
Adanya ketimpangan ini membuat aliran devisa yang keluar dari Indonesia jauh lebih besar. Faktor-faktor inilah yang membuat rupiah sulit menguat terhadap dolar Australia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Menguat Tipis 0,07% Lawan Dolar Australia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular