
Sukses Jual Surat Utang Ketengan, Pemerintah Mau Bikin Lagi
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
22 May 2018 09:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan mengklaim masa penawaran saving bond ritel (SBR) seri 003 yang digelar sejak 14 Mei sampai 25 Mei 2018 saat ini mendapat respons positif dari publik.
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting mengaku optimistis penerbitan obligasi negara secara online ini bisa mencapai target.
"Dari sisi order sekitar Rp 800 miliar. Itu yang verified. Kemudian yang sudah bayar sekitar Rp 600 miliar. Artinya kita menganggap progres appetite-nya sudah ada," kata Loto, Senin (21/5/2018).
"[...] Kemungkinan target Rp 1 triliun bisa terlampaui. Kami punya ruang untuk upsize kalau memang demand-nya lebih besar dari Rp 1 triliun. Tapi untuk tahap awal, ini kami anggap midis karena sudah bisa melakukan proses edukasi," jelasnya.
Dalam masa penawaran yang sudah dilakukan dalam satu minggu terakhir, pemerintah mengakui masih ada kendala yang dialami para investor. Terutama bagi para investor berumur, yang belum terbiasa dengan sistem jual beli surat utang online.
"So far komplain karena belum terbiasa karena dari offline ke online. Lebih teknis ke caranya. Mungkin karena kalau offline lebih dilayani, kalau online isi sendiri," jelasnya.
Loto memandang, lelang yang cukup mendapatkan antusiasme masyarakat ini membuka peluang bagi pemerintah untuk menjual instrumen surat utang lainnya secara online. Hal ini, sekaligus mengikuti perkembangan zaman dan memperluas basis investor.
"Kami tidak tutup kemungkinan yang tradable juga bisa dijual secara online. Maka kalau sudah jalan sekali, nanti akan kami evaluasi," katanya.
Salah satu opsinya, sambung dia, adalah obligasi negara ritel (ORI). Namun, keputusan untuk menjual ORI secara daring akan tetap bergantung hasil evaluasi pemerintah dari penerbitan SBR003.
(hps) Next Article Mau Beli Surat Utang 'Ketengan'? Ini Caranya
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting mengaku optimistis penerbitan obligasi negara secara online ini bisa mencapai target.
"Dari sisi order sekitar Rp 800 miliar. Itu yang verified. Kemudian yang sudah bayar sekitar Rp 600 miliar. Artinya kita menganggap progres appetite-nya sudah ada," kata Loto, Senin (21/5/2018).
Dalam masa penawaran yang sudah dilakukan dalam satu minggu terakhir, pemerintah mengakui masih ada kendala yang dialami para investor. Terutama bagi para investor berumur, yang belum terbiasa dengan sistem jual beli surat utang online.
"So far komplain karena belum terbiasa karena dari offline ke online. Lebih teknis ke caranya. Mungkin karena kalau offline lebih dilayani, kalau online isi sendiri," jelasnya.
Loto memandang, lelang yang cukup mendapatkan antusiasme masyarakat ini membuka peluang bagi pemerintah untuk menjual instrumen surat utang lainnya secara online. Hal ini, sekaligus mengikuti perkembangan zaman dan memperluas basis investor.
"Kami tidak tutup kemungkinan yang tradable juga bisa dijual secara online. Maka kalau sudah jalan sekali, nanti akan kami evaluasi," katanya.
Salah satu opsinya, sambung dia, adalah obligasi negara ritel (ORI). Namun, keputusan untuk menjual ORI secara daring akan tetap bergantung hasil evaluasi pemerintah dari penerbitan SBR003.
(hps) Next Article Mau Beli Surat Utang 'Ketengan'? Ini Caranya
Most Popular