Jadi Holding Migas, PGN Bidik Pendapatan US$ 1 M

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
21 May 2018 18:57
PT PGN Tbk sebagai induk subholding gas menargetkan peningkatan pendapatan sebesar US$ 500 juta hingga US$ 1 miliar per tahunnya sejak 2025.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia- Dengan terbentuknya induk usaha (holding) BUMN migas, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk sebagai induk subholding gas menargetkan peningkatan pendapatan sebesar US$ 500 juta hingga US$ 1 miliar per tahunnya sejak 2025.

Direktur Utama PGN Jobi Triananda menyebut cara yang akan ditempuh adalah dengan pengelolaan yang lebih efisien seperti memastikan tidak ada ada tumpang tindih infrastruktur dari hulu hingga hilir. "Target peningkatan pendapatan US$ 500 juta sampai US$ 1 miliar per tahun. Sales-nya akan satu tim, untuk ke depan lebih agresif lagi ke pasar. Biar gak bergantung sama impor," tutur Jobi di kantor Kementerian BUMN, Senin (21/5/2018).



Selain itu, dia menargetkan pula ada peningkatan kapasitas volume gas pada tahun 2025. Peningkatan itu dia sebut bisa mencapai 6.000 MMSCFD. Tak hanya kapasitas volume gas, perusahaan juga membidik peningkatan optimalisasi gas yang sebelumnya berkisar 1.000 hingga 1.200 MMSCFD. "Besok bisa meningkat hingga 1.400 MMSCFD," imbuh Jobi.

Selain hal-hal di atas, integrasi PGN dan Pertagas diharap dapat memperkuat struktur permodalan dari peningkatan kapasitas investasi sebesar US$ 15,5 miliar. Dengan peningkatan efektivitas dan efisiensi yang dilalukan, dia berharap harga gas bisa tertekan menjadi US$ 8 per MMBTU di tingkat konsumen.

"[Harga US$ 8] akan melihat pasokan yang ada, distrbusi itu nanti akan dihitung lagi. Juga kami sesuaikan dengan pasokan distribusi dan daya serap yang jadi acuan," terang Jobi.


(gus) Next Article PGN-Pertagas Mulai Integrasi Pipa Tahun Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular