Penjelasan Lengkap Gubernur BI Soal Pelemahan Rupiah Hari Ini

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
18 May 2018 14:25
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo angkat bicara mengenai dolar AS yang masih menunjukan keperkasaannya
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo angkat bicara mengenai dolar AS yang masih menunjukkan keperkasaannya meski bank sentral telah menaikan tingkat suku bunga acuan.

Ditemui di Kompleks BI, Agus mengatakan tekanan yang terjadi pada mata uang Garuda pada hari ini lebih disebabkan oleh faktor eksternal maupun internal domestik.

"Jadi kalau ada tekanan di rupiah, kami lihat ini sesuatu yang dalam hal karena fakto eksternal. Tapi ada faktor internal," kata Agus, Jumat (18/5/2018).

Dari faktor eksternal, ekspektasi kenaikan Fed Fund Rate yang pada akhirnya mendorong kenaikan obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun masih memberikan sentimen negatif pelemahan rupiah.

Sementara dari faktor internal, sambung Agus, pelaku pasar masih mencermati data kinerja perdagangan dalam negeri yang mencatatkan defisit pada April. Belum lagi, ditambah dengan rentetan perisitiwa bom yang terjadi.

"Ini reaksi pelaku usaha melihat sektor ekonomi kita, sehingga ada tekanan," jelasnya.

BI memandang, keputusan BI menaikkan suku bunga sejatinya sudah di price in oleh pelaku pasar. Artinya, doping dari kenaikan suku bunga terhadap rupiah pun tidak maksimal.

BI Tidak Behind The Curve

Dalam kesempatan tersebut, Agus Marto pun membantah stigma yang menyebut kebijakan bank sentra behind the curve. Bank sentral mengklaim, kebijakan yang diterapkan bank sentral adalah ahead the curve (selangkah lebih maju).

"Kami yakin BI tidak behind the curve. Kami yakinkan ketika RDG bahwa kondisi yang diputuskan April sudah melihat perkembangan eksternal," jelasnya.

Mantan Menteri Keuangan itu menegaskan, stance BI ke depan akan tetap netral, dengan tetap mempertimbangkan berbagai risiko yang ada. BI pun tak segan-segan mengambil langkah kuat untuk menjaga stabilitas ekonomi.

"Kami akan jaga di monetary operation, kami juga jaga manajemen nilai tukar, dan makroprudensial juga. Kami yakinkan likuiditas tersedia di pasar. Tetapi kalau diperlukan, kami akan keluarkan bauran kebijakan yang lebih kuat," tegas Agus.


(dru) Next Article Jokowi Sudah Kirimkan Nama Calon Gubernur BI ke DPR

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular