
Kondisi Rupiah dan Inflasi di Bawah Kendali Agus Martowardojo
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
22 May 2018 12:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Jelang meninggalkan kursi jabatan Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo kembali menghadap Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat untuk memaparkan capaian kinerja BI selama 2013-2018.
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, BI berhasil menjaga mandat yang tercantum dalam menjalankan fungsi dan tugas bank sentral yaitu menjaga kestabilan inflasi dan menjaga nilai tukar rupiah sesuai dengan mandat amandemen.
Pertama, dari pergerakan inflasi. Meskipun inflasi pada periode 2013 sempat menembus level 8,38%, namun dalam kurun waktu tiga tahun terakhir laju inflasi bisa stabil dan berada dalam kisaran sasaran bank sentral.
"Tiga tahun terakhir, inflasi senantiasa dalam range BI,' kata Agus dalam rapat kerja bersama Komisi XI di gedung parlemen, Jakarta, Selasa (22/5/2018).
Adapun terkait dengan nilai tukar, BI dalam lima tahun terakhir berhasil menjaga volatilitas nilai tukar rupiah berada di bawah 12%, meskipun tekanan terhadap rupiah sejak awal tahun ini membuat rupiah terdepresiasi semakin dalam.
Cadangan devisa, sambung Agus, juga saat ini dalam kondisi yang cukup baik meskipun sempat turun dari level tertingginya. Kondisi tersebut, kata dia, tak lepas dari upaya BI melakukan pendalaman pasar keuangan.
"Kami lakukan pendalaman pasar keuangan secara dalam, sehingga volume pasar keuangan jadi lebih dalam dan lebih luas," jelasnya.
(dru) Next Article Jokowi Sudah Kirimkan Nama Calon Gubernur BI ke DPR
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, BI berhasil menjaga mandat yang tercantum dalam menjalankan fungsi dan tugas bank sentral yaitu menjaga kestabilan inflasi dan menjaga nilai tukar rupiah sesuai dengan mandat amandemen.
Pertama, dari pergerakan inflasi. Meskipun inflasi pada periode 2013 sempat menembus level 8,38%, namun dalam kurun waktu tiga tahun terakhir laju inflasi bisa stabil dan berada dalam kisaran sasaran bank sentral.
Adapun terkait dengan nilai tukar, BI dalam lima tahun terakhir berhasil menjaga volatilitas nilai tukar rupiah berada di bawah 12%, meskipun tekanan terhadap rupiah sejak awal tahun ini membuat rupiah terdepresiasi semakin dalam.
Cadangan devisa, sambung Agus, juga saat ini dalam kondisi yang cukup baik meskipun sempat turun dari level tertingginya. Kondisi tersebut, kata dia, tak lepas dari upaya BI melakukan pendalaman pasar keuangan.
"Kami lakukan pendalaman pasar keuangan secara dalam, sehingga volume pasar keuangan jadi lebih dalam dan lebih luas," jelasnya.
(dru) Next Article Jokowi Sudah Kirimkan Nama Calon Gubernur BI ke DPR
Most Popular