Kredit Bank Tumbuh 9% di Maret 2018
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
18 April 2018 13:16
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit perbankan di Maret secara year on year (yoy) tumbuh di kisaran 8-9 %. Angka tersebut, jauh lebih baik dibandingkan Februari 2018.
"Pertumbuhan kredit lebih baik dibandingkan Februari. Pertumbuhan kredit di Maret 8-9%," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di gedung Mahkamah Agung, Rabu (18/4/2018).
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit yang disalurkan perbankan pada Februari 2018 tumbuh 8,2% yoy, atau lebih tinggi dibandingkan periode sama Januari yang hanya tumbuh 7,4% yoy.
Agus mengaku optimistis, pertumbuhan kredit sepanjang 2018 bisa berada pada kisaran 10-12%. Angka tersebut, diharapkan dapat membantu menggairahkan kembali perekonomian Indonesia.
"Ini adalah bentuk dari recovery Indonesia. Mungkin pertumbuhan DPK masih lebih rendah, tapi kredit lebih baik," katanya.
Sementara itu, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo tak memungkiri, pertumbuhan kredit memang meningkat. Namun, ada sektor-sektor pembiayaan lain yang bisa dioptimalkan untuk mendukung pertumbuhan.
"Pembiayaan perusahaan non kredit melalui pasar keuangan, penerbitan surat utang, beberapa sudah IPO untuk sahamnya. Itu yang harus dilihat," jelasnya.
(dru) Next Article BI Sebut 3 Risiko Ini Hantui Sistem Keuangan
"Pertumbuhan kredit lebih baik dibandingkan Februari. Pertumbuhan kredit di Maret 8-9%," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di gedung Mahkamah Agung, Rabu (18/4/2018).
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit yang disalurkan perbankan pada Februari 2018 tumbuh 8,2% yoy, atau lebih tinggi dibandingkan periode sama Januari yang hanya tumbuh 7,4% yoy.
"Ini adalah bentuk dari recovery Indonesia. Mungkin pertumbuhan DPK masih lebih rendah, tapi kredit lebih baik," katanya.
Sementara itu, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo tak memungkiri, pertumbuhan kredit memang meningkat. Namun, ada sektor-sektor pembiayaan lain yang bisa dioptimalkan untuk mendukung pertumbuhan.
"Pembiayaan perusahaan non kredit melalui pasar keuangan, penerbitan surat utang, beberapa sudah IPO untuk sahamnya. Itu yang harus dilihat," jelasnya.
(dru) Next Article BI Sebut 3 Risiko Ini Hantui Sistem Keuangan
Most Popular