Laba Kuartal I-2018 Naik 61%, Saham Tencent Terbang Tinggi

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
17 May 2018 19:00
PAca pengumuman kinerja keuangan kuartal I-2018, saham Tencent melonjak 7%
Foto: REUTERS/Aly Song
Hong Kong, CNBC Indonesia - Saham raksasa internet China, Tencent, melonjak 7% di Bursa Hong Kong pada hari Kamis setelah mengumumkan keuntungan perusahaan yang melonjak sebanyak dua pertiga kali lipat, berkat pendapatan dari game online dan bisnis periklanannya.
 
Jaringan sosial dan raksasa game terbesar di negara itu mengatakan laba bersih kuartal I-2018 melonjak 61% menjadi 23,3 miliar yuan (US$3,7 miliar) dalam tiga bulan hingga Maret 2018, melampaui proyeksi.
 
Dilansir dari AFP, saham perusahaan melonjak pada awal perdagangan sebelum ditutup 3,74% pada HK$ 411,00. Total pendapatannya naik 48% menjadi 73,5 miliar yuan, dimana pendapatan game online naik 26%, yang utamanya didorong oleh penawaran game smartphone, termasuk game 'Honor of Kings' yang populer dan game yang baru diluncurkan 'MU Awakening'.
 
"Kami percaya ada pertumbuhan berkelanjutan dari iklan sosial dan lainnya," katanya dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa perusahaan telah berhasil menjangkau lebih banyak pengguna berusia 21 tahun ke bawah melalui fitur obrolan yang semakin beragam dan konten yang menghibur.

 Pendapatan tinggi perusahaan yang berbasis di Shenzhen itu diperoleh setelah perusahaan berinvestasi dalam komputasi awan, hiburan dan toko ritel, dan juga mematenkan hak distribusi di China untuk beberapa game paling populer di dunia.
 
"Marginnya lebih baik dari yang diperkirakan orang," kata Julia Pan, analis yang berbasis di Shanghai di UOB Kay Hian, kepada Bloomberg News.
 
"Analis memproyeksikan adanya hambatan pada margin karena meningkatnya kontribusi dari bisnis cloud dan pembayarannya, tetapi sepertinya Tencent cukup bagus dalam mengendalikan biaya/pengeluarannya." Tambahnya.
 
Tencent mengatakan pengguna platform Weixin dan WeChat yang populer telah membuka 1,04 miliar akun, dimana mini games dan fungsi scan-to-buy dalam aplikasinya menjadi lebih populer.
 
WeChat adalah layanan pesan terbesar di China, di mana didalamnya berbagai bisnis termasuk game, iklan, dan jejaring sosial telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir.
 
Tencent dan rivalnya, Alibaba, merupakan dua perusahaan paling berharga di dunia, yang berebut untuk membangun ekosistem layanan online all-in-one untuk melayani ratusan juta konsumen digital di China.
 
Persaingan antara Tencent-Alibaba mencakup beberapa hal, seperti platform pembayaran online mereka, WeChat Pay dan Alipay. Tencent dan Alibaba juga bersaing untuk mengembangkan jenis paket layanan online di platform mereka, mulai dari menyediakan penyewaan sepeda hingga pengiriman makanan dan e-commerce, yang dapat dibayar melalui dompet digital.




(roy) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular