Dolar AS Tembus Rp 14.000, Sri Mulyani: Ini Penyesuaian Pasar

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
08 May 2018 07:06
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan setiap data dan kenaikan suku bunga yang terjadi di Amerika Serikat pasti menimbulkan dampak ke seluruh dunia.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerik Serikat (AS) adalah penyesuaian pasar akibat terjadinya perubahan kebijakan di AS.

Pada perdagangan hari Senin (7/5/2018), rupiah ditutup di Rp 13.995/US$ atau melemah 0,43% setelah sempat menembus level Rp 14.005/US$.


"Kami akan terus bersama-sama dengan Bank Indonesia dan seluruh kementerian untuk menjaga kinerja dan fondasi Indonesia dalam situasi di mana pasar saat ini sedang melakukan adjustment atau penyesuaian," ujar Sri Mulyani dalam acara Alumni LPDP di Gedung Kementerian Keuangan, Senin (7/5/2018).

Ia menambahkan perubahan kebijakan AS tidak hanya berdampak kepada Indonesia, namun juga menyebar ke pasar global. Sehingga, dengan memperkuat kinerja dan fondasi perekonomian Indonesia diharapkan keadaan pasar domestik mampu membaik.

"Setiap data dan kenaikan suku bunga yang terjadi di Amerika Serikat pasti menimbulkan dampak ke seluruh dunia. Saya ingin tegaskan bahwa pengelolaan dari sisi fiskal kita, defisit tetap terjaga. Dari sisi neraca pembayaran kita tetap bagus, ekspor kita memiliki pertumbuhan yang cukup baik," tambah Sri Mulyani.


Terjaganya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang salah satunya dibuktikan dengan inflasi yang rendah, menjadi keuntungan bagi para pelaku pasar.

Dalam hal ini, Indonesia dirasa memiliki perekonomian baik dan stabil sehingga para pelaku pasar tetap yakin untuk melakukan bisnis dan investasinya di tanah air, tambahnya.

"Ini adalah salah satu hal yang terus kita jaga. Dengan demikian, seluruh adjustment ini bisa dilakukan secara jauh lebih cepat dan tanpa gejolak yang berarti yang akan mengganggu pemulihan ekonomi Indonesia," ujarnya.
(prm) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular