Banjir Sentimen Positif, Harga CPO Menguat 1% Lebih

Raditya Hanung Prakoswa, CNBC Indonesia
07 May 2018 17:11
Harga minyak sawit mentah (CPO) kontrak pengiriman Juli 2018 di bursa derivatif Malaysia bergerak menguat tipis 1,28% ke MYR2.370/ton hingga pukul 16.02 WIB.
Foto: REUTERS/Samsul Said
Jakarta, CNBC IndonesiaHarga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) kontrak pengiriman Juli 2018 di bursa derivatif Malaysia bergerak menguat tipis 1,28% ke MYR2.370/ton hingga pukul 16.02 WIB. Capaian tersebut menjadi kabar baik bagi salah satu komoditas minyak nabati ini, setelah anjlok 1,76% dalam sepekan lalu.

Banjir Sentimen Positif, Harga CPO Menguat 1% Lebih


Pekan lalu, harga CPO tertekan oleh sentimen terancamnya permintaan CPO, seiring India, yang menjadi salah satu negara pengimpor CPO terbesar, menaikkan tarif impor dari semula 30% menjadi 44%. Menurunnya permintaan CPO terefleksikan pada data ekspor CPO Malaysia yang tercatat anjlok hingga 5,7% month-to-month (MtM) sepanjang 1-30 April, berdasarkan data survei dari AmSpec Agri. Padahal, sepanjang bulan Maret ekspor tercatat tumbuh sebesar 

Namun hari ini pergerakan harga CPO mulai berbalik arah, didorong oleh sejumlah sentimen positif.

Pertama, Ringgit Malaysia bergerak melemah hingga 0,1% ke MYR3,943/US$ hingga sore ini, yang merupakan level terendahnya sejak pertengahan Januari 2018 silam. Pelemahan mata uang Negeri Jiran memang pada umumnya akan diikuti oleh kenaikan harga CPO, seiring harga komoditas ini yang relatif lebih murah, dan akhirnya mampu meningkatkan permintaan dari importir.

Kedua, berdasarkan konsensus yang dihimpun Reuters, stok minyak kelapa sawit Malaysia pada bulan April 2018 diprediksikan anjlok 4,1% secara month to month (MtM) ke 2,23 juta ton, yang merupakan angka terendah dalam 6 bulan terakhir.

Melonjaknya konsumsi domestik diyakini akan mampu mengompensasi penurunan ekspor. Pasalnya, kebutuhan minyak kelapa sawit untuk biodiesel diprediksikan akan melonjak, seiring peningkatan harga minyak mentah akan membuat produksi biodiesel menjadi lebih ekonomis.

Hal itu jelas menjadi berita baik pasca ekspor Malaysia diprediksikan kembali mengalami  penurunan sebesar 5,5% ke 1,48 juta ton pada bulan April lalu. Di sisi lain, produksi minyak kelapa sawit Malaysia diestimasi tetap stagnan di angka 1,57 juta ton di periode yang sama.

SurveiCPO Malaysia(April 2018)RangeMedian
Produksi1,450,000 - 1,684,1001,574,000
Ekspor1,380,000 - 1,500,0001,480,000
Impor15,000 - 50,00037,500
Stok Penutupan2,130,000 - 2,378,7002,229,273
                                                      Sumber: Polling Reuters

Ketiga, harga sang rival minyak kedelai yang bergerak naik. Sebagai informasi, harga minyak kedelai kontrak pengiriman Juli 2018 di Chicago Board of Trade tercatat menguat 0,26% hingga sore ini. Seperti diketahui, harga CPO dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lainnya (seperti minyak kedelai), seiring mereka bersaing memperebutkan pangsa pasar minyak nabati global. Ketika harga kedelai menguat, kecenderungannya adalah harga CPO akan ikut naik.
 

(RHG/RHG) Next Article Permintaan Lesu, Harga Karet dan CPO Kompak Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular