
Laba Bersih Adira Kuartal I-2018 Rp 443 Miliar, Naik 35,2%
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
04 May 2018 12:51

Jakarta, CNBC Indonesia - PT. Adira Dinamika Multifinance Tbk (ADMF) mencatat, laba bersih pada kuartal I-2018 sebesar Rp 443 miliar. Nilai tersebut meningkat 35,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 328 miliar.
Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli menjelaskan, kenaikan laba bersih ini ditopang oleh pendapatan bunga yang berasal dari penyaluran pembiayaan, dan penurunan biaya pendanaan yang didukung oleh suku bunga yang menurun.
"Secara keseluruhan, total pendapatan perusahaan tercatat tumbuh 13,3% menjadi Rp 2,4 triliun pada kuartal I-2018, sedangkan total beban mencatat kenaikan 9,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 1,8 triliun,"ujar dia saat ditemui di Aston Kuningan Suites, Jumat (4/5/2018).
Sementara itu, pembiayaan baru yang disalurkan mencapai Rp 8,7 triliun pada kuartal I-2018. Nilai tersebut meningkat 19,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun untuk kontribusi pembiayaan, sekitar 48% atau Rp 4,2 triliun merupakan pembiayaan kendaraan roda dua. Kemudian 45% atau Rp 3,9 triliun adalah pembiayaan roda empat dan Rp 588 miliar.
Untuk menunjang penyaluran pembiayaan, Adira Finance melakukan diversifikasi sumber pendanaan. Dia menyebutkan, pada kuartal I-2018, pembiayaan yang disalurkan melalui skema pembiayaan bersama (join financing) mencapai 41% atau Rp 19 triliun. Selain itu, pendanaan perseroan juga berasal dari pinjaman perbankan dan pasar modal senilai Rp 21,1 triliun.
Dia menyebutkan, pada Maret 2018, pihaknya sudah menerbitkan obligasi sebesar Rp 1,6 triliun dan sukuk sebesar Rp 490 miliar. Sebelumnya, pada Desember 2017, perseroan sudah menerbitkan obligasi sekitar Rp 1,3 triliun dan sukuk Rp 200 miliar. Sedangkan total plafon obligasi Adira Finance adalah Rp 9 triliun dan sukuk Rp 1 triliun.
"Kemungkina semester II-2018 kemungkinan kami akan kembali menerbitkan obligasi dengan nilai yang hampir sama pada Maret 2018,"jelas dia.
(roy) Next Article Adira Finance Raup Pinjaman Sindikasi Rp 4,22 Triliun
Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli menjelaskan, kenaikan laba bersih ini ditopang oleh pendapatan bunga yang berasal dari penyaluran pembiayaan, dan penurunan biaya pendanaan yang didukung oleh suku bunga yang menurun.
Adapun untuk kontribusi pembiayaan, sekitar 48% atau Rp 4,2 triliun merupakan pembiayaan kendaraan roda dua. Kemudian 45% atau Rp 3,9 triliun adalah pembiayaan roda empat dan Rp 588 miliar.
Untuk menunjang penyaluran pembiayaan, Adira Finance melakukan diversifikasi sumber pendanaan. Dia menyebutkan, pada kuartal I-2018, pembiayaan yang disalurkan melalui skema pembiayaan bersama (join financing) mencapai 41% atau Rp 19 triliun. Selain itu, pendanaan perseroan juga berasal dari pinjaman perbankan dan pasar modal senilai Rp 21,1 triliun.
Dia menyebutkan, pada Maret 2018, pihaknya sudah menerbitkan obligasi sebesar Rp 1,6 triliun dan sukuk sebesar Rp 490 miliar. Sebelumnya, pada Desember 2017, perseroan sudah menerbitkan obligasi sekitar Rp 1,3 triliun dan sukuk Rp 200 miliar. Sedangkan total plafon obligasi Adira Finance adalah Rp 9 triliun dan sukuk Rp 1 triliun.
"Kemungkina semester II-2018 kemungkinan kami akan kembali menerbitkan obligasi dengan nilai yang hampir sama pada Maret 2018,"jelas dia.
(roy) Next Article Adira Finance Raup Pinjaman Sindikasi Rp 4,22 Triliun
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular