Laba Bank Danamon Triwulan I-2018 Stagnan Rp 1 T

gita rossiana, CNBC Indonesia
20 April 2018 17:56
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDNM) mencatat perolehan laba bersih pada kuartal I-2018 sebesar Rp 1 triliun.
Foto: CNBC Indonesia/ Monica Ramadhona Wareza
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mencatat perolehan laba bersih pada kuartal I-2018 sebesar Rp 1 triliun. Nilai tersebut tercatat stagnan dibandingkan perolehan pada periode yang sama tahun sebelumnya

Chief Finansial Officer Bank Danamon Satinder Ahluwalia menjelaskan, kendati bergerak stabil dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun secara poin to point, laba bersih tumbuh 61% dari Rp 648 miliar pada kuartal IV-2017.

Adapun faktor pendukung perolehan laba bersih tersebut adalah biaya Kredit (cost of credit) yang menunjukkan tren membaik atau menurun sebesar 4% menjadi Rp 798 miliar dibandingkan setahun sebelumnya. Bank Danamon juga melanjutkan pengelolaan biaya operasional yang disiplin, menghasilkan rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio) pada tingkat 48%.

"Di awal tahun ini, kami membangun fondasi untuk pertumbuhan berkelanjutan di masa mendatang. Terkait kinerja, kuartal pertama tahun ini sudah menunjukkan tanda-tanda positif, seiring dengan kredit yang mulai tumbuh di beberapa segmen usaha, seperti segmen Consumer Mortgage, UKM dan pembiayaan kendaraan bermotor," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Jumat (20/4/2018).

Sementara itu, pada Triwulan I-2018, total penyaluran kredit dan trade finance bertumbuh 3% menjadi Rp 130,2 triliun dibandingkan setahun sebelumnya yang sebesar Rp 126,4 triliun. Kredit pada segmen UKM bertumbuh 12% menjadi Rp 29,3 triliun. Sementara kredit Consumer Mortgage atau KPR bertumbuh 40% menjadi Rp 6,6 triliun.

Dalam hal pembiayaan kendaraan bermotor, pembiayaan total Adira Finance adalah sebesar Rp 46 triliun atau bertumbuh 5% dibandingkan setahun sebelumnya. Pembiayaan baru Adira Finance bertumbuh 17% untuk roda dua dan 30% untuk roda empat secara setahunan, didorong oleh industri otomotif yang sudah mulai pulih.


Bank Danamon juga terus meningkatkan kualitas asetnya melalui penerapan prosedur pengelolaan risiko yang pruden serta proses collection dan credit recovery yang disiplin. Rasio kredit bermasalah (non-performing loans/NPL) Danamon tercatat pada 3,1% dibandingkan dengan 3,2% pada kuartal pertama tahun lalu.

Biaya Kredit (cost of credit) juga menurun 4% menjadi Rp 798 miliar. Rasio Biaya Kredit (cost of credit ratio) berada pada tingkat 2,5% atau membaik dibandingkan 2,7% pada setahun sebelumnya dan 3,1% pada kuartal sebelumnya.

Dari sisi giro dan tabungan atau CASA naik 11% menjadi Rp 50 triliun. Sedangkan rasio CASA membaik menjadi 48,3% dari 44,3% pada tahun sebelumnya karena peningkatan rekening tabungan yang bersifat granular. Untuk deposito tercatat menurun 4% menjadi Rp 53,7 triliun, dimana Bank Danamon melakukan pelepasan dana mahal.

"Struktur pendanaan yang lebih baik ini menghasilkan biaya dana (cost of fund) yang lebih rendah serta membangun fondasi yang baik untuk pertumbuhan kedepannya. Lebih lanjut, rasio kredit terhadap total pendanaan atau loan to funding ratio (LFR) terkelola dengan baik pada tingkat 93,5%,"tegas dia.

Rasio kecukupan modal Bank Danamon (capital adequacy ratio/CAR) tetap menjadi salah satu yang terbaik di antara bank-bank dikelompoknya. CAR konsolidasian berada pada posisi 21,6%, sementara CAR bank only tercatat sebesar 22,5%.
(dru) Next Article Laba Bersih Cuma Tumbuh 3,25%, Ini Kinerja Bank Danamon 2019

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular