
Rupiah Melemah, Poundsterling Dijual Rp 19.000
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
03 May 2018 14:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap poundsterling pada siang ini bergerak melemah. Sentimen penguatan poundsterling hadir seiring munculnya kembali ekspektasi kenaikan suku bunga acuan di Negeri Elizabeth.
Pada Kamis (3/5/2018) pukul 13:50 WIB, GBP 1 dibanderol Rp 18.990,82. Rupiah melemah 0,33% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Pelemahan rupiah mendorong harga jual poundsterling di beberapa bank-bank nasional, terutama bank BUMN, berada di atas Rp 19.000. Berikut data perdagangan poundsterling hingga pukul 13:50 WIB:
Sentimen penguatan poundsterling datang dari ekspektasi kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Inggris (BoE). Ekpektasi tersebut muncul seiring dengan komentar Gubernur BoE Mark Carney terkait perkembangan ekonomi di Inggris pada kuartal I-2018.
Menurut Carney, kondisi ekonomi di Inggris tidak seluruhnya melambat. Memang pertumbuhan ekonomi dan kredit konsumsi pada kuartal I-2018 mengalami masih pelan, tetapi kredit perumahan justru menunjukkan performa sebaliknya.
Data-data ekonomi yang mixed ini membuat Carney membuka kemungkinan kenaikan suku bunga acuan pada pertemuan 10 Mei mendatang. Ekspektasi ini membuat poundsterling bergerak menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lawan Poundsterling, Rupiah Terlemah Sejak Mei 2016
Pada Kamis (3/5/2018) pukul 13:50 WIB, GBP 1 dibanderol Rp 18.990,82. Rupiah melemah 0,33% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
![]() |
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 18.614,00 | Rp 19.099,00 |
Bank BNI | Rp 18.745,00 | Rp 19.202,00 |
Bank BRI | Rp 18.851,35 | Rp 19.086,62 |
Bank BTN | Rp 18.787,00 | Rp 19.164,00 |
Bank BCA | Rp 18.709,00 | Rp 19.186,00 |
Sentimen penguatan poundsterling datang dari ekspektasi kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Inggris (BoE). Ekpektasi tersebut muncul seiring dengan komentar Gubernur BoE Mark Carney terkait perkembangan ekonomi di Inggris pada kuartal I-2018.
Menurut Carney, kondisi ekonomi di Inggris tidak seluruhnya melambat. Memang pertumbuhan ekonomi dan kredit konsumsi pada kuartal I-2018 mengalami masih pelan, tetapi kredit perumahan justru menunjukkan performa sebaliknya.
Data-data ekonomi yang mixed ini membuat Carney membuka kemungkinan kenaikan suku bunga acuan pada pertemuan 10 Mei mendatang. Ekspektasi ini membuat poundsterling bergerak menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lawan Poundsterling, Rupiah Terlemah Sejak Mei 2016
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular