Harga Batu Bara Turun 1% Tapi Masih di Atas US$100/ton

Raditya Hanung Prakoswa, CNBC Indonesia
03 May 2018 12:49
Harga batu bara tergelincir ke zona merah pada perdagangan kemarin, setelah ditutup melemah 1,03% ke US$101/ton.
Foto: REUTERS/William Hong
Jakarta, CNBC IndonesiaHarga batu bara tergelincir ke zona merah pada perdagangan kemarin, setelah ditutup melemah 1,03% ke US$101/ton. Pelaku pasar nampaknya merealisasikan keuntungannya setelah harga batu bara meningkat cukup pesat dalam dua hari terakhir.

Selain itu, tekanan pada harga batu bara juga datang dari menguatnya dolar AS, dan investor yang masih mewaspadai perkembangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Harga Batu Bara Turun 1% Tapi Masih di Atas US$100/ton


Setelah sejak awal Maret 2018 terus bergerak di bawah level US$100/ton, harga batu bara ICE Newcastle kontrak berjangka tercatat mampu menembus angka US$102,05/ton kemarin. Capaian tersebut merupakan buah dari meningkatnya batu bara sebesar 6,14% pada perdagangan hari Senin (30/4) disusul oleh kenaikan 2,67% pada perdagangan hari Selasa (1/5).

Energi positif bagi harga batu bara tersebut datang dari penguatan harga minyak global yang dipicu oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang berencana menarik diri dari perjanjian nuklir Iran yang dibuat oleh pemerintahan mantan presiden AS Barack Obama, bersama-sama dengan China, Prancis, Jerman, Rusia, dan Inggris.

Setelah meningkat signifikan selama dua hari sebelumnya, kemarin investor nampaknya melakukan aksi ambil untung, dan akhirnya menekan harga batu bara. Selain itu, sentimen negatif juga datang dari indeks dolar AS, yang mencerminkan posisi greenback terhadap 6 mata uang dunia, yang menguat hingga 0,07% ke 92,512 kemarin.

Pada umumya, saat mata uang negeri Paman Sam bergerak menguat, maka harga komoditas yang diperdagangkan dalam dolar AS menjadi relatif lebih mahal. Sehingga, permintaan dari importir pun akan tertekan.

Terakhir, pelaku pasar juga masih mewaspadai perkembangan negosiasi perdagangan antara Washington dan Beijing. Delegasi dari AS mengunjungi China pada Kamis-Jumat waktu setempat untuk memulai negosiasi perdagangan. Sebelum ada kesepakatan yang substansial, sepertinya investor masih akan memasang mode defensif karena risiko perang dagang bisa muncul kapan saja.  


(RHG/RHG) Next Article Harga Batu Bara Tembus US$100/Ton Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular