
Rupiah Melemah, Bank Jual Dolar Australia Rp 10.500
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
02 May 2018 11:59

Jakarta, CNBC Indonesia- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Australia pada siang ini bergerak melemah. Penguatan dolar Australia dipengaruhi oleh akselerasi pertumbuhan industri manufaktur di China, sang mitra dagang utama Negeri Kanguru.
Pada Rabu (02/05/2018) pukul 11:20 WIB, AU$ 1 dibanderol Rp 10.453,61. Rupiah melemah 0,35% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Pelemahan rupiah mendorong harga jual dolar Australia yang masih bertahan di posisi Rp 10.500. Berikut data perdagangan dolar Australia di beberapa bank nasional hingga pukul 11:20 WIB:
Penguatan dolar Australia pada siang ini didorong sentimen positif dari pertumbuhan industri manufaktur di China. Rilis data yang dikeluarkan oleh Reuters, Indeks manufaktur China (Caixin Mfg PMI Final) tumbuh sebesar 51,1 atau lebih tinggi dari perkiraan yang sebesar 50,9.
Pertumbuhan industri manufaktur di China menjadi sentimen positif bagi Australia, sebab China merupakan mitra dagang utama mereka. Ekspor Australia ke China mencapai 32%. Data dari Australia Bureau Statistics (ABS) per Februari 2018, ekspor Australia ke China mencapai US$ 8,49 miliar atau meningkat 5,46% secara year-to-year (YoY).
Ketika ekonomi China tumbuh, maka dampaknya tentu akan dirasakan oleh Australia. Hal ini merembet ke penguatan dolar Australia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Menguat Tipis 0,07% Lawan Dolar Australia
Pada Rabu (02/05/2018) pukul 11:20 WIB, AU$ 1 dibanderol Rp 10.453,61. Rupiah melemah 0,35% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
![]() |
Pelemahan rupiah mendorong harga jual dolar Australia yang masih bertahan di posisi Rp 10.500. Berikut data perdagangan dolar Australia di beberapa bank nasional hingga pukul 11:20 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 10.205,00 | Rp 10.559,00 |
Bank BNI | Rp 10.278,00 | Rp 10.568,00 |
Bank BRI | Rp 10.428,94 | Rp 10.589,83 |
Bank BTN | Rp 10.316,00 | Rp 10.531,00 |
Bank BCA | Rp 10.271,00 | Rp 10.561,00 |
Penguatan dolar Australia pada siang ini didorong sentimen positif dari pertumbuhan industri manufaktur di China. Rilis data yang dikeluarkan oleh Reuters, Indeks manufaktur China (Caixin Mfg PMI Final) tumbuh sebesar 51,1 atau lebih tinggi dari perkiraan yang sebesar 50,9.
Ketika ekonomi China tumbuh, maka dampaknya tentu akan dirasakan oleh Australia. Hal ini merembet ke penguatan dolar Australia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Menguat Tipis 0,07% Lawan Dolar Australia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular