
Investor Tunggu Rapat The Fed, Yield Obligasi Naik Tipis
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
02 May 2018 11:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Imbal hasil (yield) obligasi negara bergerak naik meski sangat tipis. Perhatian investor tengah tertuju ke hasil rapat The Federal Reserve/The Fed.
Pada Rabu (2/5/2018), yield Surat Berharga Negara (SBN) seri acuan tenor 10 tahun berada di 6,917%. Naik tipis dibandingkan sebelum libur Hari Buruh Internasional yaitu 6,906%.
Kenaikan yield tidak hanya dialami Indonesia. Obligasi di sejumlah negara tetangga pun bergerak naik seperti di Singapura, Thailand, Jepang, sampai Korea Selatan.
Kini investor tengah menantikan pengumumkan suku bunga acuan Federal Funds Rate pada Rabu malam waktu setempat. Pelaku pasar memperkirakan The Fed masih akan menahan suku bunga acuan di 1,5-1,75% dengan probabilitas mencapai 94,3% menurut CME Federal Funds Futures.
Namun, investor memperkirakan suku bunga acuan Negeri Paman Sam naik pada Juni. Kemunginan untuk kenaikan sebesar 25 basis poin adalah 89,6%. Bahkan ada potensi untuk kenaikan sampai 50 basis poin dengan probabilitas 10,1%.
Obligasi adalah instrumen yang sensitif terhadap suku bunga. Jika suku bunga naik, maka yield akan naik dan demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu, perkembangan soal suku bunga acuan di AS membuat yield obligasi cenderung naik tetapi tertahan tidak terlampau tinggi.
Selain itu, investor juga cenderung mengamankan dananya di pasar valas dengan memegang dolar AS sambil menunggu hasil rapat The Fed. Ini membuat aliran dana ke pasar obligasi menjadi terbatas, sehingga harga turun dan mengerek yield ke atas.
Sampai akhir pekan lalu, investor asing masih cenderung keluar dari pasar SBN. Per 27 April, posisi kepemilikan asing di SBN adalah Rp 848,23 triliun. Turun dibandingkan sehari sebelumnya yaitu Rp 848,48 triliun.
Hari ini, pemerintah akan melelang tujuh seri obligasi syariah (sukuk). Target indikatif dalam lelang ini adalah Rp 8 triliun.
Dengan tekanan (walau ringan/mild) di pasar obligasi yang terjadi saat ini, pemerintah perlu waspada. Apalagi dalam beberapa kali lelang sukuk, perolehan dana tidak mampu mencapai target.
Ada kemungkinan investor akan meminta imbalan tinggi seiring kenaikan yield hari ini. Bila permintaannya dianggap terlalu tinggi, maka pemerintah tidak akan mengambil tawaran yang masuk sehingga hasil lelang bisa saja lagi-lagi tidak sesuai target.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Takut Jakarta 'Digembok' Kayak Manila, Investor Lepas SBN
Pada Rabu (2/5/2018), yield Surat Berharga Negara (SBN) seri acuan tenor 10 tahun berada di 6,917%. Naik tipis dibandingkan sebelum libur Hari Buruh Internasional yaitu 6,906%.
![]() |
![]() |
Namun, investor memperkirakan suku bunga acuan Negeri Paman Sam naik pada Juni. Kemunginan untuk kenaikan sebesar 25 basis poin adalah 89,6%. Bahkan ada potensi untuk kenaikan sampai 50 basis poin dengan probabilitas 10,1%.
Obligasi adalah instrumen yang sensitif terhadap suku bunga. Jika suku bunga naik, maka yield akan naik dan demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu, perkembangan soal suku bunga acuan di AS membuat yield obligasi cenderung naik tetapi tertahan tidak terlampau tinggi.
Selain itu, investor juga cenderung mengamankan dananya di pasar valas dengan memegang dolar AS sambil menunggu hasil rapat The Fed. Ini membuat aliran dana ke pasar obligasi menjadi terbatas, sehingga harga turun dan mengerek yield ke atas.
Sampai akhir pekan lalu, investor asing masih cenderung keluar dari pasar SBN. Per 27 April, posisi kepemilikan asing di SBN adalah Rp 848,23 triliun. Turun dibandingkan sehari sebelumnya yaitu Rp 848,48 triliun.
![]() |
Dengan tekanan (walau ringan/mild) di pasar obligasi yang terjadi saat ini, pemerintah perlu waspada. Apalagi dalam beberapa kali lelang sukuk, perolehan dana tidak mampu mencapai target.
Ada kemungkinan investor akan meminta imbalan tinggi seiring kenaikan yield hari ini. Bila permintaannya dianggap terlalu tinggi, maka pemerintah tidak akan mengambil tawaran yang masuk sehingga hasil lelang bisa saja lagi-lagi tidak sesuai target.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Takut Jakarta 'Digembok' Kayak Manila, Investor Lepas SBN
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular